REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Samsung Electronics diperkirakan memproduksi hingga 800 ribu Galaxy Z Fold 2 tahun ini dalam upaya meningkatkan penjualan perangkat layar lipat. Galaxy Z Fold 2 secara resmi diperkenalkan Selasa (1/9) dengan peluncuran secara global dijadwalkan pada 18 September.
Perangkat yang dapat dilipat seperti buku itu dibanderol dengan harga 1.999 dolar AS atau sekitar Rp 30 juta. Dikutip dari Yonhap, Jumat, orang dalam industri mengatakan Samsung diharapkan memproduksi 700 ribu hingga 800 ribu unit Galaxy Z Fold tahun ini, lebih dari volume produksi tahun pertama pendahulunya, Galaxy Fold.
Samsung kemungkinan akan memproduksi Galaxy Z Fold 2 tidak hanya di Korea Selatan, tetapi juga di Vietnam dan Brasil, menurut sumber tersebut.
"Memproduksi Galaxy Z Fold dari pabrik luar negeri membuktikan bahwa tingkat hasil telah stabil," kata sumber tersebut. "Sepertinya Samsung saat ini mencoba fokus pada pemangkasan biaya untuk produksi ponsel pintar yang dapat dilipat."
Untuk Galaxy Z Fold 2, Samsung fokus pada peningkatan pengalaman pengguna dan menyelesaikan masalah dengan Galaxy Fold yang diajukan oleh konsumen. Peluncuran Galaxy Fold, ponsel cerdas lipat pertama Samsung, ditunda sekitar lima bulan tahun lalu karena masalah tampilan.
Analis teknologi memperkirakan penjualan perangkat layar lipat Samsung dapat mencapai 3 juta unit tahun ini karena Samsung memperluas jajaran smartphone lipatnya. Galaxy Z Fold 2 akan bersaing dengan Microsoft Surface Duo dan Huawei Mate X2.
Sementara itu, varian 5G dari Galaxy Z Flip, yang akan dijual pada 18 September, akan bersaing dengan ponsel lipat Razr yang ditingkatkan dari Motorola. Analis mengatakan, Samsung kemungkinan akan terus melawan kompetitornya.
"Samsung telah menegaskan kembali kehebatan teknologinya dalam smartphone lipat, jadi kemungkinan akan mengambil posisi terdepan untuk waktu yang cukup lama," kata analis Eugene Investment & Securities, Roh Kyoung-tak.
"Dengan jajaran produk lipat yang terdiversifikasi, penjualan smartphone lipat Samsung dapat meningkat menjadi 8 juta unit pada tahun 2021," kata dia.