REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON — Pesawat ruang angkasa Perseverance milik Badan Antariksa AS (NASA) telah menyempurnakan jalur menuju Mars dengan melakukan manuver koreksi lintasan pada 14 Augustus lalu. Manuver menggunakan delapan pendorong yang berhasil.
Rencana misi Perseverance adalah meluncurkan lima manuver koreksi lintasan untuk mengatur pesawat ruang angkasa atau rover untuk pendaratan tepat di dalam Kawah Jezero Mars pada 18 Februari 2021. Empat sisa pembakaran mesin dijadwalkan untuk dilakukan pada 28 September, 20 Desember, kemudian pada tahun depan di tanggal 10 Februari dan 16 Februari.
Ada juga kemungkinan cadangan pada 17 Februari jika diperlukan, dan jadwal terakhir adalah pada 18 Februari, hanya sembilan jam sebelum pendaratan direncanakan. Perseverance diluncurkan pada 30 Juli dalam misi untuk mencari tanda-tanda kehidupan Mars di masa lalu, tepatnya di area dalam Kawah Jezero selebar 28 mil (45 kilometer), yang menampung sebuah danau dan delta sungai di masa lalu.
Perseverance juga akan mengumpulkan dan menyimpan sampel untuk kembali ke Bumi di masa mendatang, kemungkinannya pada awal 2031. Misi NASA untuk Mars juga akan menguji teknologi eksplorasi baru, seperti helikopter kecil bernama Ingenuity sedang melakukan perjalanan ke Planet Merah tersebut dengan menggunakan perut penjelajah dan akan mencoba penerbangan helikopter pertama di dunia di luar Bumi.
Selain itu, salah satu instrumen Perseverance, yang disebut MOXIE atau singkatan dari ‘Mars Oxygen ISRU Experiment’, akan menghasilkan oksigen dari atmosfer di planet tersebut yang didominasi oleh karbon dioksida. Versi MOXIE yang ditingkatkan suatu hari nanti dapat membantu perintis manusia mendapatkan pijakan di Mars. NASA bertujuan untuk melakukan misi mengirim manusia pertama di Mars pada 2030.