REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- CEO baru Nokia Pekka Lundmark mengatakan akan meluangkan waktu untuk memperkenalkan dirinya sebagai pemimpin perusahaan sebelum menetapkan strategi. Perusahaan peralatan telekomunikasi asal Finlandia itu berebut posisi dalam "perlombaan" 5G yang sangat politis.
Tekanan pemerintah Amerika Serikat dalam membatasi penggunaan Huawei, asal China, memberi peluang bagi Nokia untuk penyelenggaraan adopsi teknologi internet generasi kelima. Namun Lundmark tidak mau terseret dalam isu tersebut.
"Menjaga hubungan baik dengan pemerintah di hampir semua bagian dunia sangatlah penting. Kami berbicara dengan pemerintah di berbagai belahan dunia, tetapi itu adalah urusan biasa bagi kami," ujar Lundmark kepada Reuters, Jumat (7/8).
Dia juga menolak untuk mengungkapkan pemikirannya tentang berbagai portofolio produk dan strategi Nokia.
"Apa yang akan kami lakukan sekarang adalah melihat dulu rencana saat ini dan kemudian berpotensi membuat rencana baru tentang bagaimana kami mengembangkan portofolio," kata Lundmark, yang resmi menduduki posisi tertinggi di Nokia pada akhir pekan lalu.
"Saya memiliki teori dan ide dalam pikiran saya, tetapi sekali lagi hari kelima terlalu dini untuk membicarakannya," dia melanjutkan.
Dia berharap dapat memberikan lebih banyak detail sebelum akhir tahun. Lundmark sebelumnya menghabiskan 10 tahun bekerja di bisnis jaringan Nokia pada 1990-an dan kemudian 20 tahun bekerja di tempat lain. Baru-baru ini dia menjadi CEO perusahaan energi Finlandia Fortum.
"Pekerjaan ini adalah pekerjaan impian saya," kata dia mengomentari peran barunya di Nokia.