Senin 06 Jul 2020 11:23 WIB

Ponsel Layar Lipat Samsung Diperkirakan Tembus Rp 30 Juta

Samsung sedang berupaya mengahdirkan teknologi layar lipat dengan harga miring.

Rep: Eric Iskandarsjah Z/ Red: Dwi Murdaningsih
Ponsel Lipat Samsung.
Foto: Mashable
Ponsel Lipat Samsung.

REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL -- Samsung tengah mengandalkan penjualan smartphone kelas atas lewat penerapan teknologi layar lipat. Diperkirakan, harga sejumlah gawai mewah itu akan menembus Rp 30 juta.

Dilansir dari Phone Arena pada Sabtu (4/7), sejumlah produk teranyar yang menerapkan teknologi folding screen adalah Galaxy Note 20 series dan Galaxy Fold 2 5G. Produk-produk ini pun siap untuk diluncurkan pada Agustus 2020.

Baca Juga

Diperkirakan, salah satu produk yang ditawarkan dengan harga paling miring adalah Galaxy Note 20. Kemungkinan, gawai itu akan dipasarkan dengan harga sekitar 1.100 euro atau sekitar Rp 17 juta.

Sementara itu, Samsung Galaxy Note 20 Ultra diperkirakan akan dihadirkan dalam pricetah sekitar 1.400 euro atau Rp 22 juta.

Selanjutnya, vendor Korea itu juga akan memasarkan Samsung Galaxy Fold 2. Diperkirakan, produk yang baru meluncur pada September itu akan dipasarkan dengan harga 22 ribu euro atau sekitar Rp 33 juta.

Soal teknologi layar lipat, sebenarnya Samsung juga berencana untu dapat menghadirkanya dalam produk yang lebih murah. Oleh karena itu, Samsung pun mencoba melakukan pengembangan untuk dapat menghasilkan layar lipat dalam biaya produksi yang lebih rendah.

Sebagai informasi, Samsung adalah perusahaan yang terdiri dari sejumlah anak perusahaan. Sehingga, pembuatan gawai ditangani oleh Samsung Electronics dan pembuatan layar ditangani oleh Samsung Display yang fokus pada produksi layar televisi, gawai dan lain-lain.

Tapi ternyata, hal inilah yang dinilai membuat harga foldable glass melonjak karena Samsung Electronics harus bekerja sama dengan Samsung Display. Oleh karena itu, demi dapat menekan biaya produksi, Samsung Electronics pun melakukan pengembangan mandiri lewat Samsung Mobile Division.

Sebagai langkah awal, Samsung Electronics pun menghubungi sejumlah produsen layar lipat. Dengan begitu, masing-masing produsen akan berkompetisi untuk dapat memenangkan tender lewat penawaran harga foldable glass yang paling terjangkau.

Ini menjadi straegi yang sangat penting mengingat ada perbedaan harga yang cukup signifikan antara foldable glass dibanding tempered glass biasa. Mengingat, tempered glass hanya berkontribusi sebesar 2 dolar AS pada harga komponen, sedangkan foldable glass berkontribusi sebesar 40 dolar AS.

Lewat terobosan ini, Samsung ingin agar nantinya konsumen dapat menikmati gawai layar lipat dalam harga yang lebih terjangkau namun dengan teknologi yang tetap terdepan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement