Rabu 17 Jun 2020 00:02 WIB

Instagram Ubah Algoritma untuk Cegah Rasisme

Instagram Komitmen mendukung kehidupan lebih baik komunitas kulit hitam.

Rep: Umi Nur Fadhilah/ Red: Muhammad Hafil
Instagram Ubah Algoritma untuk Cegah Rasisme. Foto: Instagram. Ilustrasi
Foto: Dailymail
Instagram Ubah Algoritma untuk Cegah Rasisme. Foto: Instagram. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- CEO Instagram Adam Mosseri menyatakan komitmen mendukung kehidupan lebih baik bagi komunitas kulit hitam. Dia menyatakan akan melihat bagaimana kebijakan, alat, dan proses perusahaannya berjalan bisa berdampak pada komunitas kulit hitam.

Dilansir di Independent.co.uk, platform berbagi foto milik Facebook itu akan fokus pada empat masalah, yakni pelecehan, verifikasi, distribusi, dan bias algoritmik. Dalam sebuah posting blog, Instagram samar-samar tentang perubahan yang akan dilakukan di area itu.

Baca Juga

“Pekerjaan apa pun untuk mengatasi ketidaksetaraan yang dihadapi orang kulit hitam harus dimulai dengan masalah keselamatan khusus yang mereka alami sehari-hari, baik di dalam maupun di luar platform,” tulis Instagram.

Dalam unggahannya, Instagram mengklaim akan mengatasi kesenjangan potensial, di mana kebijakannya kurang sejalan dengan tujuan perusahaan. Instagram juga akan mengubah sistem verifikasi akun untuk memastikan sosial media itu inklusif. Namun, mereka tidak memberi penjelasan lebih lanjut ihwal apa perubahan yang akan terjadi?

Perusahaan juga mencari cara algoritma menyaring konten, baik yang berkaitan dengan shadowbanning dan bias struktural dalam sistemnya. Shadowbanning, dijelaskan oleh Instagram dalam postingannya adalah memfilter orang tanpa transparansi dan membatasi jangkauan mereka.

Perusahaan akan merilis lebih banyak informasi tentang jenis konten yang tidak direkomendasikan pada tab Jelajahi dan tempat-tempat lain. “Kita perlu melihat lebih saksama pada sistem dasar yang telah kita bangun, dan di mana kita perlu berbuat lebih banyak untuk menjaga bias dari keputusan ini,” tulis unggahan perusahaan itu.

Pertanyaan tentang bias algoritmik dilontarkan selama bertahun-tahun kepada Instagram. Pada  2019, Instagram dikritik karena dianggap membatasi posting sebagian kecil pengguna.

TikTok harus meminta maaf, karena menyembunyikan secara algoritma pos-pos yang mencakup tagar Black Lives Matter atau George Floyd. Perusahaan ingin mendapatkan dan memperbaiki kepercayaan pengguna dan komunitas kulit hitam.

IBM mengatakan tidak akan mengembangkan pengenalan wajah untuk tujuan umum, karena cara-cara yang membahayakan komunitas warna. Amazon memberlakukan moratorium satu tahun pada teknologi pengenalan wajah Recognition sendiri, menyusul protes di AS atas kematian George Floyd. n Umi Nur Fadhilah

Sumber:

https://www.independent.co.uk/life-style/gadgets-and-tech/news/instagram-black-lives-matter-racism-harassment-bias-algorithm-a9567946.html

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement