Rabu 27 May 2020 03:52 WIB

Jika Antartika Cair, Permukaan Laut Bisa Naik 1,3 Meter

Perminaakn air laut bisa naik 1,3 meter pada 2100 jika es di kutub terus mencair.

Rep: Rizky Suryarandika/ Red: Dwi Murdaningsih
Es Greenland dan Antartika mencair enam kali lebih cepat.
Foto: republika
Es Greenland dan Antartika mencair enam kali lebih cepat.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penelitian terbaru Universitas Teknologi Nanyang fokus pada pencairan lapisan es di kutub. Diperkirakan hal ini mempengaruhi kenaikan permukaan air hingga 1,3 meter pada tahun 2100.

Proyeksi permukaan air Universitas Teknologi Nanyang lebih tinggi dari perkiraan Panel Perubahan Iklim PBB (IPCC). Penelitian Universitas Teknologi Nanyang bergantung pada survei opini pada 106 ahli untuk memprediksi perubahan permukaan air.

Baca Juga

Respon para ahli terhadap pertanyaan terbuka survei mendapati naiknya muka air akibat pencairan bukti es. Air hasil pencairan ini langsung berkontribusi pada bertambahnya jumlah air di lautan hingga menaikkan permukaan.

Dengan hitungan skenario terburuk yaitu kenaikan suhu 4,5 derajat celcius akibat pemanasan global, maka kenaikan air bisa 1,5 meter pada 2100. Kenaikan muka air bertambah jadi 5,6 meter pada 2300.

"Sepertiga dari kenaikan muka air disebabkan perubahan suhu dimana air menjadi makin hangat, kemudian mencairkan es," kata Kepala Fakultas Lingkungan Universitas Teknologi Nanyang, Benjamin Horton dilansir dari SciDev.Net pada Selasa, (26/5).

Horton paling mengkhawatirkan pencairan es di Greenland dan Antartika. Sebab disanalah banyak terjadi pencairan es secara masif.

"Jika semua es Greenland cair, maka kenaikan muka air bisa tujuh meter. Lalu jika sedikit saja Antartika cair maka dampaknya luar biasa menghancurkan," ungkap Horton.

Horton menyebut Antartika luasnya bisa disamakan dengan negara Amerika Serikat. Ketebalan esnya mencapai dua kilometer. Kengerian jika es disana mencair maka muka air bisa naik hingga 65 meter.

Horton memantau pencairan es di Greenland dan Antartika lewat pengukuran satelit. Ia menemukan proses pencairan dalam kondisi mengkhawatirkan.

"Gletser Greenland cair sebanyak 51 miliar ton selama 1980-1990. Kemudian di periode 2010-2018, es yang cair mencapai 286 miliar ton," ujar Horton.

Horton berharap perhitungan kenaikan permukaan air dapat membantu upaya mitigasi yang bisa dilakukan dari sekarang guna menyelamatkan umat manusia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement