Senin 17 Feb 2020 10:39 WIB

Mengenal Pallas, Benda Langit Paling Kasar di Tata Surya

Asteroid Pallas memiliki banyak kawah hasil dari tabrakan dengan asteroid lain.

Rep: Idealisa Masyrafina/ Red: Dwi Murdaningsih
Asteroid Pallas.
Foto: MIT via live science
Asteroid Pallas.

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Asteroid yang bernama Pallas dikenal sebagai benda langit paling kasar di dunia. Foto-foto baru mengungkapkan bahwa Pallas merupakan obyek langit yang paling banyak tertutupi oleh kawah atau memiliki banyak lekukan besar.

Pallas memiliki diameter 512 kilometer. Pallas adalah asteroid terbesar ketiga di sabuk asteroid antara Mars dan Jupiter. Ukurannya mencapai sekitar 7 persen dari massa wilayah itu.

Ketika Pallas ditemukan pada 1802, Pallas adalah asteroid kedua yang pernah ditemukan. Penemunya, seorang astronom Jerman Heinrich Wilhelm Matthäus Olbers, awalnya mengklasifikasikan Pallas sebagai sebuah planet.

Dilansir di Live Science, Senin (17/2) disebutkan, Pallas telah lama dikenal mengikuti jalur aneh melalui ruang Angkasa.  Pallas jatuh ke dalam dan keluar dari sabuk utama karena mengikuti jalur di sekitar matahari yang sangat miring dibandingkan dengan orbit planet-planet.

Pallas melemparkan dirinya sendiri ke utara dan ke selatan di atas dan di bawah bidang orbit Bumi mengelilingi matahari, dan kumpulan benda-benda kecil mengikuti jejak asteroid. Kini, foto yang baru dirilis menunjukkan konsekuensi dari perjalanan orbit istimewa itu.

"Dari foto-foto ini, kita sekarang dapat mengatakan bahwa Pallas adalah objek paling banyak memiliki kawah yang kita ketahui di sabuk asteroid.  Ini seperti menemukan dunia baru," kata astronom MIT, Michaël Marsset, penulis utama makalah yang menjelaskan foto tersebut.

Asteroid di sabuk asteroid antara Mars dan Jupiter bergerak sangat cepat. Asteroid-asteroid ini juga cenderung memiliki orbit yang sangat mirip. Ketika batuan ruang angkasa ini saling menabrak, tumbukan bisa menjadi bencana besar, menghasilkan kawah.

Gambarannya, seperti Anda sedang mengendarai truk dengan kecepatan 129 km/jam menyusuri jalan raya dan mobil di sebelah Anda bergerak dengan kecepatan 132 km / jam, berbelok sedikit dan menyenggol bempernya ke mobil Anda. Ini akan menyebabkan beberapa  kerusakan, tetapi selama kedua pengemudi tetap mengendalikan kendaraan mereka, semua orang mungkin akan baik-baik saja.

Seperti halnya kendaraan yang mengalami penyok, benda-benda di sabuk asteroid sering memiliki banyak kawah akibat tabrakan. Beberapa dari tanda itu cukup besar.  Tapi Pallas memiliki jumlah kawah besar yang tidak masuk akal.

Ketika Pallas lewat, seolah-olah kereta api barang melaju secara diagonal melintasi jalan raya itu dengan kecepatan tinggi. Lalu membuat ada ledakan-ledakan kecil karena bertapbarakan. Pallas kemudian melanjutlan lintasannya dan tidak mengalami kerusakan berkat momentumnya yang sangat besar.

Pallas mengalami dua atau tiga kali lebih banyak tabrakan dibandingkan Ceres atau Vesta. Ceres dan Vesta merupaka dua objek terbesar di sabuk asteroid.

"Dan orbitnya yang miring adalah penjelasan langsung untuk permukaan yang sangat aneh yang tidak kita lihat di salah satu dari dua asteroid lainnya," ucap Marsset.

Gambar-gambar yang diambil menggunakan instrumen SPHERE di Very Large Telescope European European Observatory di Chile, menunjukkan bahwa Pallas memiliki setidaknya 36 kawah yang lebih besar. Kawah ini termasuk yang berukuran selebar 400 km. Kawah ini kemungkinan merupakan hasil dari tabrakan dengan objek berdiameter 40 km. 

Pallas juga memiliki titik terang di belahan bumi selatan. Para ilmuwan menduga titik terang ini sebagai deposit garam besar.  Makalah ini diterbitkan 10 Februari di jurnal Nature Astronomy.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement