Jumat 14 Feb 2020 23:20 WIB

Indonesia Negara ke Empat Jumlah Spesies Burung Terbanyak

Namun, diketahui terdapat delapan spesies burung Indonesia terancam punah.

Indonesia menduduki urutan ke empat sebagai negara dengan jumlah burung terbanyak di dunia (Foto: burung Elang Jawa)
Foto: Antara/Raisan Al Farisi
Indonesia menduduki urutan ke empat sebagai negara dengan jumlah burung terbanyak di dunia (Foto: burung Elang Jawa)

REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Indonesia menduduki urutan ke empat sebagai negara dengan jumlah burung terbanyak di dunia. Meski demikian, berdasarkan pembaruan ini, diketahui delapan spesies burung mengalami peningkatan risiko kepunahan.

"Bahkan menduduki kategori keterancaman yang lebih tinggi (uplisted)," kata Research & Communication Officer Burung Indonesia, Ridha, menanggapi perkembangan spesies burung di Indonesia di Makassar, Jumat (14/2).

Baca Juga

Dia menjelaskan, terdapat satu spesies mengalami penurunan risiko kepunahan (downlisted), yakni Trulek jawa (Vanellus macropterus). Burung ini dikategorikan sebagai salah satu spesies dengan resiko kepunahan paling tinggi, pada saat ini diperkirakan telah mengalami kepunahan di habitat aslinya.

IUCN (International Union for Conservation of Nature and Natural Resources) memberikan status possibly exctinct pada spesies ini (Critically Endangered-Possibly Extinct/CR-PE). Tidak adanya catatan pertemuan dengan trulek jawa sejak 1939 menyebabkan spesies ini dinyatakan telah menghilang dari dataran rendah Pulau Jawa.

Kedelapan spesies burung yang mengalami peningkatan status keterancaman diantaranya kerak kerbau (Acridotheres cinereus), empuloh janggut (Alophoixus bres), cica-daun jawa (Chloropsis cochinchinensis), cica-daun dahi-emas (Chloropsis media), cica-daun besar (Chloropsis sonnerati), nuri telinga-biru (Eos semilarvata), gosong tanimbar (Megapodius tenimberensis), dan kacamata jawa (Zosterops flavus).

“Peningkatan status keterancaman bagi spesies tersebut tentu menjadi tantangan baru bagi upaya pelestarian burung di Indonesia. Sebab penurunan populasi dan ancaman masih berkait dengan perburuan tak berkelanjutan yang diikuti hilangnya habitat akibat degradasi dan alih fungsi lahan,” jelas Ridha.

Selain itu, perhatian juga tertuju pada spesies burung yang memiliki persebaran luas di kawasan Asia yakni burung kacamata biasa. Subspesies burung ini yang tersebar di Pulau Jawa dan Bali oleh peneliti taksonomi dianggap merupakan spesies baru tersendiri dan diberi nama sangkar white-eye (Zosterops melanurus).

Hal ini didasarkan pada perbedaan morfologi dan genetik untuk subspesies yang ada di Pulau Jawa dan Bali diantara subspesies di wilayah lainnya lainnya. Beberapa tahun terakhir, masyarakat di Jawa dan Bali menjadikan burung kacamata sebagai salah satu burung piaraan yang juga diperdagangkan karena keindahan bulu dan suara merdunya sehingga banyak diburu.

Namun, aktivitas tersebut menyebabkan populasi burung ini menurun di alam, akibatnya spesies ini pun dikategorikan sebagai spesies terancam punah secara global (Globally Threathened Species) dalam kategori Vulnerable.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement