REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Bulan 'bersalju' akan tampak pada Jumat (7/2) sore hingga Senin (10/2) pagi. Penampakan demikian merupakan wujud bulan istimewa atau yang lebih dikenal dengan sebutan supermoon.
Seperti dinukil laman CNN, Kamis (6/2) tampilan itu merupakan wujud perdana supermoon di 2020 ini. Bentuk bulan yang demikian diprediksi juga tidak akan memberikan dampak cuaca apapun di Bumi.
Mengacu pada sebuah almanak suku-suku asli Amerika timur laut menyebut bulan purnama kedua musim dingin sebagai Bulan Salju. Sebutan disematkan menyusul cuaca bersalju tebal yang kerap terjadi pada Februari.
Supermoon kali ini disebut-sebut bakal menjadi penampakan bulan terbesar tahun ini. Ukuran satelit alami bumi yang demikian itu diprediksi akan terlihat jelas mulai dari terbit hingga terbenam.
Supermoon merupakan istilah yang kerap dipakai ketika bulan berada dalam bentuk yang tidak seperti biasanya. Fenomena alam itu merupakan bulan purnama yang terjadi ketika satelit alami itu berada di titik terdekat dengan bumi dalam orbitnya.
Bulan purnama perdana 2020 ini sekaligus menjadi penanda berakhirnya tahun baru Imlek. Artinya, itu juga sebagai sinyal berakhirnya perayaan tahun baru Imlek dan festival Lentera di China.
Bulan juga bertepatan dengan festival umat Buddha, Magha Puja yang akan diadakan pada 9 Februari nanti. Festival ini memperingati pertemuan spontan 1.250 pengikut Buddha untuk mendengar sebuah khotbah terkenal oleh Sang Buddha 'Ovadhapatimokha'.
Badan Antariksa Nasional Amerika Serikat (NASA) mengungkapkan bahwa bulan akan tampak bulat sepenuhnya pada Ahad (9/2) sekitar pukul 02.33 dinihari waktu setempat. Mereka menganjurkan masyarakat untuk menyaksikan dan merayakan kegembiraan bulan super pertama di 2020.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
