REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Jaringan koneksi internet generasi keenam atau 6G telah jadi berita utama di dunia teknologi. Tapi, apa itu 6G dan kapan Anda bisa mendapatkannya ?
Untuk saat ini yang jelas tersedia adalah 5G. Anda dapat membeli ponsel pintar 5G, dan menikmati semua manfaat koneksi data 5G hari ini. Namun, teknologi tidak pernah berhenti dan ada pembicaraan tentang langkah selanjutnya dalam dunia konektivitas seluler, yakni 6G.
Apakah 6G nyata?
Melansir Digital Trends, Rabu (5/1), jawabannya adalah ya dan tidak sekaligus. 6G pada akhirnya memang akan menggantikan 5G. Tetapi untuk saat ini 6G belum menjadi sebuah teknologi yang berfungsi, melainkan masih dalam tahap penelitian awal.
Kapan 6G akan mulai diluncurkan?
"Agak terlalu dini untuk membicarakan 6G," kata Chief Technology Officer (CTO) Ericsson Erik Ekudden selama MWVC 2019 di Shanghai pada Juli 2019. Namun, dalam wawancaranya dengan Mobile World Live, Ekudden menambahkan bahwa tidak pernah terlalu dini untuk mulai meneliti evolusi selanjutnya dari industri seluler.
Jika penelitian baru saja dimulai, maka kapan 6G akan diluncurkan? Ekudden mengatakan perkiraannya sekitar 10 tahun sejak penelitian awal dimulai. Prediksi ini senada dengan yang diutarakan pendiri Huawei Ren Zhengfei yang menyebut fase penelitian awal 6G dimulai pada Juli 2019 dan akan bisa diluncurkan 10 tahun lagi.
Seberapa kencang jaringan 6G nantinya ?
Hal ini tentu belum bisa diketahui saat ini lantaran masih dalam pengembangan. Namun sejumlah ahli telah menyampaikan prediksinya.
Salah satu yang paling sering dikutip adalah dari Dr Mahyar Shirvanimoghaddam dari University of Sydney. Ia mengklaim 6G dapat memberikan kecepatan 1TB per detik, atau 8.000 gigabit per detik. Jika mengunduh satu film di Netflix butug waktu satu detik menggunakan jaringan 5G, maka dengan kecepatan 6G seperti itu, hanya dalam satu detik Anda bisa mengunduh 142 jam film Netflix.
Apa artinya 6G bagi Anda?
Jelas jaringan ini akan menyediakan kecepatan yang tinggi dengan disertai latensi lebih rendah. NTTDoCoMo, perusahaan operator telekomunikasi Jepang, menyebut bahwa 6G akan memungkinkan dunia maya untuk mendukung pemikiran dan tindakan manusia secara real time melalui perangkat yang dapat dipakai dan perangkat mikro yang terpasang pada tubuh manusia.
Siapa yang mengembang 6G?
Sama halnya dengan generasi sebelumnya, 6G dikembangkan oleh perusahaan dan sejumlah negara. Jepang telah mengumumkan dimulainya proyek 6G pada Januari 2020. Sedangkan China telah mengumumkan tim risetnya pada November 2019.
Adapun Finlandia, proyek dimulai dengan dukungan dari Nokia, Universitas Oulu serta sejumlah perusahaan lainnya. Di Korea Selatan, Samsung dan LG juga sudah punya pusat penelitian 6G masing-masing.
Tak ketinggalan, Nokia dan Ericson bergabung untuk memulai proyek 6G mereka. Huawei juga telah memulai proyek masa depan ini.
Febryan. A
Ikuti Whatsapp Channel Republika