Kamis 10 Oct 2019 01:01 WIB

Jejak Kaki Dinosaurus Kembali Ditemukan di China

Jejak kaki dinosaurus di China diduga telah berusia 100 tahun.

Rep: Antara/ Red: Indira Rezkisari
Kerangka dinosaurus.
Foto: EPA
Kerangka dinosaurus.

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Bekas jejak kaki sekelompok dinosaurus yang diduga telah berusia 100 juta tahun ditemukan lagi di Provinsi Zhejiang, wilayah timur China. Lebih dari 20 jejak kaki yang panjangnya 22,7 centimeter hingga 82 centimeter telah ditemukan di salah satu desa di Kota Lanxi, Provinsi Zhejiang, demikian Prof Xing Lida dari China University of Geosciences di Beijing.

Para pakar paleontologi memperkirakan panjang badan fosil tersebut mencapai 3,8 meter hingga 14 meter. Usia jejak kaki tersebut diperkirakan 100 juta tahun hingga periode kapur (Cretaceous Period).

Baca Juga

Perkiraan usia jejak kaki diindikasikan dari banyaknya jumlah sauropoda, spesies dinosaurus berkepala kecil dengan leher dan ekor panjang, di lokasi penemuan yang pada zamannya itu banyak air dan tumbuhan.

Para pakar berpendapat bahwa di tempat itu dinosaurus karnivora hidup bersama dinosaurus herbivora. Namun sayangnya, tidak ada bukti yang mengarah ke sana, demikian media resmi China mengomentari interpretasi para paleontolog itu.

Xing bersama dengan Prof Martin Lockley dari University of Colorado sedang melakukan penelitian lebih lanjut.

Saat ini para paleontolog bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi Zhejiang berupaya memberikan perlindungan yang terbaik terhadap jejak kaki yang sangat langka itu. Penemuan dinosaurus bukanlah hal baru di China. Kota Zigong, Provinsi Sichuan, menjadi salah satu endemik binatang purba berukuran raksasa sejak dulu kala.

Kota kaya garam itu memiliki museum yang khusus menyimpan beraneka ragam fosil spesies dinosaurus. "Cuaca yang stabil menjadikan Zigong sebagai tempat yang cocok dihuni dinosaurus," kata Deputi Direktur Museum Dinosaurus Zigong, Zhang Zhengquan.

Menurut dia, Zigong pada masa lampau merupakan lautan yang tertimbun material vulkanik setelah ditemukan juga kerangka beberapa spesies dinosaurus yang hidup di air.

"Sampai saat ini penelitian masih terus berlangsung. Masih ada 200 spesies lagi yang masih dilakukan penggalian dan penelitian oleh para arkeolog," ujarnya menambahkan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement