Senin 30 Sep 2019 09:04 WIB

Indonesia akan Dilewati Gerhana Matahari Cincin (GMC)

GMC akan melewati sebagian wilayah Indonesia di akhir tahun.

Gerhana Matahari Cincin.
Foto: TheAge
Gerhana Matahari Cincin.

REPUBLIKA.CO.ID, PONTIANAK -- Kota Singkawang akan menjadi salah satu daerah yang akan dilintasi gerhana matahari cincin (GMC) di penghujung tahun. Fenomena alam ini diprediksi akan terjadi, tepatnya 26 Desember 2019.

"Ini momen langka. Kita patut bersyukur Singkawang menjadi salah satu daerah yang dilintasi GMC," kata Wali Kota Singkawang, Tjhai Chui Mie, Ahad (29/9).

Baca Juga

Dia mengajak kepada seluruh masyarakat untuk dapat mengikuti dan menyaksikan bersama gerhana matahari cincin di Kota Singkawang. "Apalagi fenomena gerhana matahari cincin nantinya bertepatan dengan perayaan Natal dan Tahun Baru. Tentunya Kota Singkawang akan semakin ramai dikunjungi oleh wisatawan," ujarnya.

Pihaknya akan segera mempersiapkan serangkaian acara untuk menyambut fenomena GMC tersebut. "Kita akan segera melakukan pertemuan untuk menentukan lokasi dan acara apa saja yang akan digelar. Bisa saja kita membuat berbagai lomba, festival dan hiburan," ungkapnya.

Sementara, Kepala Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan), Prof Thomas Djamaluddin mengatakan, gerhana matahari cincin akan melewati wilayah Indonesia, seperti Siak, Singkawang, Padang Sidempuan, Berau, Malinau dan Tanjung Selor. "Pada posisi inilah yang menyebabkan piringan bulan akan terlihat lebih kecil daripada matahari dan tidak akan menutupi piringan matahari sepenuhnya," katanya.

Thomas menyebutkan gerhana matahari cincin merupakan fenomena alam yang langka dan terjadi ketika bulan berada segaris dengan bumi dan matahari, serta bulan berada pada titik terjauh dengan bumi. Fenomena Gerhana Matahari Cincin (GMC) akan melintasi wilayah Indonesia pada 26 Desember 2019.

"Gerhana Matahari Cincin diprediksi akan dimulai pukul 12.15 WIB dan memasuki fase puncak pada 12.17 WIB. Gerhana Matahari Cincin di Indonesia diprediksi berakhir pada 12.19 WIB," ujarnya.

Namun, fenomena ini tidak akan terlihat di semua wilayah Indonesia. Memanfaatkan terjadinya fenomena alam tersebut, Thomas berharap, kepada daerah yang terlintas untuk mempersiapkan diri dengan menggelar suatu agenda kegiatan.

"Fenomena seperti ini dapat menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan. Tentunya akan mendongkrak pariwisata dan perekonomian," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement