Rabu 12 Sep 2018 16:36 WIB

Misi NASA ke Matahari Ungkap Rahasa Alam Semesta

Misi ke Matahari akan menjelaskan kemungkinan hidup di luar tata surya

Rep: Dwina Agustin/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Badai Matahari (ilustrasi)
Badai Matahari (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Misi baru NASA ke matahari mungkin dapat mengungkap rahasia alam semesta. Mereka akan mencoba untuk mencari tahu tentang kehidupan di antara bintang-bintang luar tata surya.

"Kita bisa belajar tentang bintang-bintang seperti matahari," kata astrofisikawan dan ilmuwan planet di Arizona State University Evgenya Shkolnik, dikutip dari Space.com, Rabu (12/9).

Baca Juga

Parker Solar Probe yang diluncurkan pada bulan Agustus, akan mulai menyelidiki bagaimana bintang-bintang di luar angkasa bekerja. Para ilmuwan Exoplanet, atau planet di luar tata surya, mengamati misi untuk melihat data apa yang mungkin mereka tawarkan tentang dunia eksotis.

Shkolnik menjelaskan, NASA menginginkan pengertian yang lebih baik tentang partikel dan foton berenergi tinggi, atau partikel cahaya, bintang yang dihasilkan. "Sangat penting untuk memahami hal-hal ini untuk tuan rumah exoplanet, pasti," katanya.

Partikel-partikel dan foton berbahaya bagi Bumi. Bayangkan, manusia berjemur lama di bawah sinar matahari bisa merusak DNA, mengembangkan sel kanker, hingga mempengaruhi kondisi teknologi.

Kalau sebuah planet ekstrasurya kurang beruntung dalam perlindungan alaminya atau dalam temperamen bintangnya,  ilmuwan planet di NASA Ravi Kopparapu menjelaskan, partikel-partikel berenergi tinggi dan foton bisa menjadi faktor penentu dalam kelaikan planet luar angkasa. Sebuah planet bahkan bisa mengembangkan atmosfer, jika dibombardir oleh terlalu banyak partikel bintang, rentetan itu dapat menghancurkan atmosfer. 

"Mereka dapat melucuti atmosfer dan kemudian membuat planet ini tidak bisa didiami," kata Kopparapu.

photo
Misi mencari planet berair.

Namun kedua jenis aliran energi tinggi ini sangat sulit untuk dipelajari dari jarak jauh. Sehingga penelitian perlu dilakukan dengan jarak yang lebih dekat.

Jalur pesawat ruang angkasa melalui matahari berada di luar 4 juta mil atau 6 juta kilometer dari atmosfer.  Menurut Shkolnik, jarak itu sekitar jarak yang sama banyak eksoplanet berasal dari bintang-bintang mereka.

"Saya menunjukkan korona dan menempatkan exoplanet palsu di sana karena itu menakjubkan bahwa planet-planet ini mengalir melalui korona matahari mereka," kata Shkolnik. 

Banyak dari planet-planet itu adalah telah dijuluki oleh para ilmuwan sebagai "Jupiters panas" dan mereka adalah gas yang tidak dapat dihancurkan. Namun, Shkolnik menyatakan, ada pembahasan kalau tempat tersebut dapat dihuni.

"Itu bukan pemikiran gila, karena kita berpikir bahwa bulan Jupiter dan Saturnus mungkin tempat untuk melihat untuk kehidupan di tata surya kita," kata Shkolnik.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement