Kamis 21 Mar 2024 21:24 WIB

Ilmuwan Temukan Superkluster Galaksi Sebesar 26 Kuadriliun Matahari

Superkluster Einasto memiliki massa yang sama dengan sekitar 26 kuadraliun matahari.

Rep: Noer Qomariah Kusumawardhani / Red: Friska Yolandha
Para astronom telah menemukan iring-iringan superkluster galaksi monster, kumpulan galaksi dan gugus galaksi yang sangat besar di alam semesta.
Foto: dok phys.org
Para astronom telah menemukan iring-iringan superkluster galaksi monster, kumpulan galaksi dan gugus galaksi yang sangat besar di alam semesta.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Para astronom telah menemukan iring-iringan superkluster galaksi monster, kumpulan galaksi dan gugus galaksi yang sangat besar di alam semesta. Contoh paling mencolok dari 662 superkluster baru ini terletak sekitar tiga miliar tahun cahaya dari Bumi dan diberi nama “Superklaster Einasto”.  

Dilansir Space, Kamis (21/3/2024), superkluster khusus ini diberi nama untuk menghormati astrofisikawan Estonia Jean Einasto. Einasto merupakan salah satu penemu  struktur skala besar alam semesta. 

Baca Juga

Superkluster Einasto memiliki massa yang sama dengan sekitar 26 kuadraliun matahari. Superkluster ini sangat luas sehingga sinyal cahaya memerlukan waktu 360 juta untuk berpindah dari satu ke sisi lainnya. 

Temuan ini dapat membantu para ilmuwan lebih memahami bagaimana kumpulan galaksi yang sangat  besar ini bersatu. Pada akhirnya, hal ini juga dapat membantu menjawab pertanyaan tentang materi gelap dan energi gelap. 

Meskipun superkluster lainnya tidak dapat menyamai Superkluster Einasto, massa dan ukuran superkluster mereka jelas tidak menurun. Dari sampel yang ditemukan, tim yang dipimpin oleh astronom dari Observatorium Tartu ini mampu menghitung rata-rata massa dan ukuran superkluster. 

Para peneliti menentukan bahwa massa khas superkluster dalam kumpulan ini adalah sekitar enam kuadriliun massa matahari, sedangkan ukuran superkluster pada umumnya adalah sekitar 200 juta tahun cahaya. Sebagai gambaran, rata-rata superkluster berukuran sekitar 2.000 kali lebih besar dari Bima Sakti. Dari segi massa, jika massa matahari sama dengan bola golf, salah satu superkluster ini akan memiliki massa yang sama dengan Gunung Everest.

Saat mengeksplorasi sifat-sifat superkluster ini, tim menemukan bahwa gugus galaksi di dalam superkluster lebih berat dibandingkan yang ditemukan di luar superkluster. Hal ini menunjukkan bahwa galaksi-galaksi dalam superkluster tumbuh dan berevolusi dengan cara yang berbeda dari galaksi di luar lingkungan tersebut.

 Meskipun superkluster memiliki massa yang sangat besar, namun masing-masing galaksi kurang padat dibandingkan galaksi lain. Penyebabnya adalah massa yang luar biasa ini tersebar dalam volume yang sangat besar. Namun demikian, kepadatan galaksi superkluster cukup besar untuk memberikan dampak gravitasi yang luar biasa terhadap materi di superkluster itu sendiri.

 Hal ini termasuk kandungan materi gelap superkluster, yang merupakan bentuk materi paling misterius di alam semest. Sebab, materi tersebut tetap tidak terlihat oleh mata manusia karena tidak berinteraksi dengan cahaya.

Penyelidikan lebih lanjut terhadap superkluster ini dapat membantu mengungkap misteri paling mendesak lainnya di alam semesta, yaitu sifat energi gelap. Energi gelap adalah nama pengganti yang diberikan untuk gaya yang menyebabkan laju ekspansi alam semesta bertambah cepat. Hal ini berdampak pada galaksi-galaksi yang saling menjauhi kita, dan saling menjauh, semakin cepat seiring berjalannya waktu.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement