Kamis 28 Jun 2018 15:24 WIB

Ilmuwan Sebut Ruang Angkasa Dipenuhi Molekul Mirip Minyak

Selain cairan minyak, angkasa juga dpenuhi debu, jelaga, pasir dan lemak

Rep: Noer Qomariah Kusumawardhani/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Galaksi terjauh yang diberi nama SPT0615-JD.
Foto: nasa
Galaksi terjauh yang diberi nama SPT0615-JD.

REPUBLIKA.CO.ID, SYDNEY -- Ruang angkasa selama ini, baik yang terlihat di televisi maupun film fiksi, terlihat gelap, dingin, dan kosong . Tetapi para astronom mengungkapkan ruang antar bintang diselimuti kabut halus dari molekul mirip minyak.

Studi ini memberikan perkiraan paling tepat tentang jumlah ruang dengan molekul mirip lemak di galaksi Bima Sakti. Untuk itu, mereka menciptakan kembali senyawa berbasis karbon di laboratorium.

Tim dari Australia-Turki menemukan hasil 10 miliar triliun triliun ton cairan lengket atau cukup untuk 40 triliun triliun paket mentega. Lemak tersebut kemungkinan beracun dan hanya terbentuk di lingkungan ruang antara bintang.

Seorang ahli kimia di Universitas New South Wales Sydney, Prof Tim Schmidt dan rekannya mengatakan kaca depan pesawat luar angkasa masa depan yang melakukan perjalanan melalui ruang antar bintang mungkin diharapkan akan mendapatkan lapisan lengket.

“Di antara hal-hal lain yang akan terjadi adalah debu antar bintang, sebagian lemak, sebagian jelaga dan sebagian silikat seperti pasir,” kata Schimdt, seperti yang dikutip dari The Guardian, Kamis (28/6).

Ia menambahkan bahwa lemak tersapu habis dalam tata surya kita sendiri oleh angin matahari. Selain itu dosen senior astronomi di Universitas Terbuka, Helen Fraser mengatakan bagaimana debu terbentuk, berevolusi dan hancur tetap menjadi pertanyaan besar dalam astronomi.

Fraser menunjukkan lebih banyak molekul ‘mirip minyak’ di ruang angkasa dari yang diperkirakan sebelumnya.“Konsekuensinya bisa menjadi penting dengan bagaimana butir debu tersebut menempel dan membentuk planet, atau bahkan ‘benih’ permukaan planet dengan bahan-bahan untuk asal-usul kehidupan,” ujar Fraser.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement