REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Suara Stephen Hawking akan dipancarkan ke luar angkasa sebagai pesan perdamaian pada Jumat (15/6), saat misa arwah fisikawan Inggris itu digelar di Westminster Abbey, London. Ilmuwan berkursi roda yang meninggal dunia pada Maret di usia 76 tahun itu menderita penyakit syaraf yang memaksanya untuk menggunakan suara elektronik.
Abunya akan dimakamkan di antara tokoh-tokoh ilmuwan utama Inggris yaitu Isaac Newton dan Charles Darwin di Westminster Abbey, sebuah lokasi yang selama 1.000 tahun telah dikenal di seluruh dunia untuk penobatan kerajaan, pernikahan dan pemakaman. Anggota masyarakat dari lebih dari 100 negara, yang dipilih oleh surat suara, akan bergabung dengan teman dan keluarga Hawking dalam misa itu, yang juga dihadiri aktor Benedict Cumberbatch, yang memainkan Hawking dalam film produksi BBC pada 2004.
Suara fisikawan itu, yang disiapkan oleh komposer musik elektronik Yunani Vangelis, akan disiarkan oleh Badan Luar Angkasa Eropa pada Jumat. Siaran itu akan dipancarkan menuju lubang hitam terdekat, 1A 0620-00, yang hidup dalam sistem biner dengan sejumlah bintang katai oranye, kata putrinya, Lucy Hawking, dalam sebuah pernyataan.
"Ini adalah pesan perdamaian dan harapan, tentang persatuan dan kebutuhan kita untuk hidup bersama secara harmonis di planet ini," katanya.
Hawking akan dikebumikan antara Newton, yang merumuskan hukum gravitasi universal dan meletakkan dasar-dasar matematika modern dan Darwin, yang teori evolusinya adalah salah satu terobosan ilmiah paling kontroversial sepanjang masa.
Pemakaman di Westminster Abbey adalah kehormatan yang jarang diberikan. Ilmuwan terakhir yang dimakamkan di sana adalah Ernest Rutherford, seorang pelopor fisika nuklir, pada 1937, dan Joseph John Thomson, yang menemukan elektron, pada tahun 1940. Sekitar 25 ribu orang melamar untuk menghadiri acara itu, menurut keluarga Hawking.
Infografis pemakaman Stephen Hawking