REPUBLIKA.CO.ID,NEW YORK -- Pendiri Facebook, Mark Zuckerberg mengaku telah melakukan kesalahan besar karena menyepelekan masalah keamanan para pengguna yang jumlahnya mencapai dua miliar. Ia mengakui perusahaannya tak melakukan pencegahan yang cukup agar data-data pengguna tak disalahgunakan.
"Itu adalah kesalahan saya, dan saya minta maaf. Saya memulai Facebook, saya menjalankannya, dan saya bertanggung jawab atas apa yang terjadi di sini, ujar Zuckerberg.
Kasus pencurian data ini mencuat setelah sebuah perusahaan data yang terkait kampanye Donald Trump, yakni Cambridge Analytica, sebuah mengumumkan bahwa mereka memiliki akses ke data pada 87 juta pengguna Facebook. Perusahaan itu diketahui menyedot data pribadi dalam jumlah besar dari pengguna Facebook melalui kuis-kuis.
Tak hanya pengguna yang mengikuti kuis, Cambrigde Analytica juga mengambil data dari teman-teman mereka. Hal itu dilakukan tanpa sepengetahuan pemilik akun. Data-data itu digunakan untuk membuat berita palsu dan ujaran kebencian selama pemilihan umum.
Zuckerberg mengakui itu adalah kesalahan fatal. Perusahaannya tak memiliki pandangan yang luas tentang tanggung jawab perusahaan terhadap data pengguna. Ia pun menyiapkan sejumlah rencana untuk mencegah kejadian serupa terjadi di masa mendatang. Adapun langkah yang disiapkan adalah sebagai berikut:
Pertama, Facebook akan berupaya mencegah perusahaan lain mengakses data pengguna Facebook tanpa sepengetahuan mereka.
Kedua, Facebook akan menghapus akses pengembang ke data jika pengguna tidak menggunakan aplikasi itu dalam tiga bulan.
Ketiga, Facebook akan mengurangi data yang diberikan ke suatu aplikasi ke nama pengguna
Keempat, Facebook akan menambah jumlah pekerja di bidang keamanan dan tinjauan konten. Dari 15.000 orang, jumlah ini akan ditambah menjadi 20.000 orang pada akhir tahun.
Kelima, setiap pengiklan yang ingin menjalankan iklan politik harus diotorisasi.
Di luar pengakuan tersebut, Zuckerberg bersikukuh mempertahankan pendapatnya bahwa platform sosial buatannya telah memberikan kekuatan positif di dunia. "Facebook adalah perusahaan yang idealis dan optimis," kata dia.
Zuck mengatakan, para pengguna mendapatkan alat baru yang kuat untuk tetap terhubung dengan orang-orang yang mereka cintai, membuat suara mereka didengar, dan membangun komunitas dan bisnis. Ia menceritakan, Facebook menfasilitasi gerakan #MeToo dan March for Our Lives. Setelah Badai Harvey, orang-orang mengumpulkan lebih dari 20 juta dolar AS untuk bantuan. Lebih dari 70 juta bisnis kecil kini juga menggunakan Facebook untuk tumbuh dan menciptakan pekerjaan.
Saya sangat percaya dengan apa yang kami lakukan. Dan ketika kami mengatasi tantangan ini, saya tahu kami akan melihat ke belakang dan melihat membantu orang terhubung dan memberikan lebih banyak orang suara sebagai kekuatan positif di dunia, tulisnya.