REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Xiaomi akhirnya membidik Amerika Serikat (AS) sebagai target pasar smartphone buatannya. Sebelumnya Xiaomi bersama dengan Huawei pernah berdiskusi mengenai strategi pemasaran di Negeri Paman Sam. Akan tetapi setelah Huawei mempelajari lebih lanjut, pihaknya memutuskan untuk tidak masuk ke AS.
Kondisi ini memperbesar peluang Xiaomi melakukan ekspansi ke AS karena satu kompetitornya memilih mundur. Dilansir dari Techspot, CEO Xiaomi Lei Jun menyatakan pihaknya akan memulai pemasaran setidaknya tahun depan. Pada saat yang sama, Xiaomi juga tengah berupaya agar perusahaan bisa melantai di bursa saham demi meningkatkan kapitalisasi.
Sejak dirintis pada 2010 silam, pabrikan smartphone asal Cina itu mencatatkan pendapatan yang terus meningkat. Kini perusahaan ditaksir memiliki nilai sekitar 100 miliar dolar AS. Sekarang Xiaomi mempekerjakan 15 ribu karyawan dan pendapatan tahunan mencapai 15 miliar dolar AS. Xiaomi sempat membuat Samsung ketar-ketir tatkala pada kuartal empat tahun lalu produknya memuncaki penjualan di India melebihi Samsung.
Kendati smartphone Xiaomi belum menjangkau AS saat ini, namun berbagai aksesoris gawai bermerk Xiaomi sudah bisa didapati di AS dan Eropa. Xiaomi terlihat berhati-hati merancang strategi agar penjualan smartphone nantinya tidak jeblok di AS. Keputusan Xiaomi untuk merambah pasar AS dinilai bisa jadi ancaman bagi duo raksasa Apple dan Samsung. Kehadiran Xiaomi yang dikenal sebagai budget smartphone dengan spesifikasi komplit bukan tidak mungkin menggeser kedigdayaan Apple dan Samsung di AS.
Mi Mix 2 dengan penyimpanan 128 GB dan layar bezel-less menawarkan spesifikasi yang tak kalah mumpuni dan harga lebih terjangkau jika dibandingkan smartphone flagship lain yang beredar di pasaran. Lini Redmi dari Xiaomi dengan mengusung baterai 3.000 mAh juga menyuguhkan harga yang jauh lebih rendah daripada iPhone.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
