REPUBLIKA.CO.ID, NEW DELHI -- Layanan steraming musik India, Gaana mendapatkan suntikan modal sebesar 115 juta dolar AS dalam putaran pendanaan yang dipimpin oleh raksasa teknologi asal Cina, Tencent. Gaana menyatakan, suntikan modal ini akan digunakan untuk berinvestasi mengembangkan sistem kecerdasan buatan (artificial intelligence), mempersonalisasikan platform musiknya, dan mengembangkan produk langganan bagi pengguna berbayar.
"Kami percaya bahwa dalam beberapa tahun ke depan setidaknya ada 300 juta pengguna ponsel pintar yang menggunakan layanan streaming musik dengan mudah dan berkualitas," ujar Chief Executive Gaana, Prashan Agarwal dalam sebuah wawancara dengan CNBC, Kamis (1/3).
Argawal mengatakan, Gaana telah banyak berinvestasi untuk mengedepankan konten yang asli atau original dalam layanan streaming musiknya. Target utama Gaana adalah komunitas diaspora India di berbagai belahan dunia.
"Hampir 10 persen pengguna aktif bulanan kami berasal dari luar India, ini menunjukkan bahwa mereka ingin terhubung kembali ke akar mereka dengan mendengarkan musik lokal," kata Agarwal.
Gaana didirikan pada 2010 oleh inkubator teknologi India, Time Internet yang juga mendukung pendanaan tersebut. Gaana telah memiliki lebih dari 60 juta pengguna aktif bulanan pada tahun lalu.
Sementara, Tencent adalah perusahaan Asia yang paling tinggi nilainya dengan kapitalisasi pasar mencapai 525 miliar dolar AS. Tencent merupakan perusahaan Asia pertama yang melampaui nilai 500 miliar dolar AS setara dengan raksasa Silicon Valley, Apple, dan Facebook.
Presiden Tencent, Martin Lau mengatakan, keputusannya berinvestasi di Gaana yakni untuk meningkatkan penetrasi ponsel pintar di negara tersebut. Selain itu, dia juga optimistis pertumbuhan pengguna layanan steraming musik di India akan meningkat.
"Karena perencanaan data mobile yang lebih terjangkau mendorong penetrasi ponsel pintar di India, kami percaya bahwa pertumbuhan pasar streaming musik akan meningkat," kata Lau.
Di sisi lain, Tencent telah memiliki saham di startup Swedia yang berencana go publik di New York Stock Exchange. Tencent merupakan pesaing terbesar bagi perusahaan e-commerce raksasa Cina, Alibaba