REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO -- Tokyo Summer Games 2020 akan diproyeksikan menggunakan teknologi hologram 3D di luar tempat Olimpiade secara real time berkat teknologi yang belum pernah ada sebelumnya. Sistem groundbreaking tidak mengharuskan atlet yang bersaing untuk memakai sensor gerak, namun penonton harus memakai kacamata 3D untuk melihat kejadian tersebut.
Perusahaan Jepang di balik sistem tersebut adalah NTT, dimana teknologinya akan memungkinkan orang-orang di tempat lain untuk mengamati acara Olimpiade seolah-olah berada di arena. Sistem ini akan membuat game lebih mudah diakses oleh sembilan juta orang yang tinggal di Tokyo.
NTT mengatakan, penonton akan dapat melihat representasi atletik yang bersaing saat tampil di Tokyo. Sistemnya disebut Kirari, untuk Arena dan menggunakan beberapa kamera untuk melacak pergerakan atlet.
Gambar tersebut kemudian dibawa ke perangkat yang menampilkan figur hologram 3D secara real-time di lokasi yang berbeda. ''Dari keempat penjuru, Anda bisa melihat pemain diproyeksikan di lapangan bergerak dalam 3D,'' kata Insinyur riset senior NTT Kota Hidaka, dikutip dari Dailymail, Jumat (23/2).T
eknologi mereka akan memungkinkan penggemar yang tidak dapat menyaksikan pertandingan karate di arena, bisa mengamatinya melalui hologram 3D dari atlet yang berjuang secara langsung. Perusahaan menjelaskan, nantinya, seolah-olah atlet bergerak tentang ruang nyata, dan menjadi mungkin untuk mengungkapkan hubungan spasial yang lebih dinamis.
''Sudah memungkinkan untuk meningkatkan pengalaman lebih banyak. Rasakan olahraga sebagai hiburan di luar ruang dan waktu,'' jelas NTT.
NTT mengatakan, pihaknya berupaya menurunkan biaya teknologi tersebut. Mereka berharap dapat membangun sistem ini dan memberikan layanan di mana orang dapat menikmati menonton pertandingan dengan berkumpul di sekitar hologram 3D. NTT adalah sponsor resmi Olimpiade Musim Panas Tokyo 2020.