Selasa 23 Jan 2018 09:45 WIB

Puluhan Wanita Protes Gunakan Aplikasi Ini

Puluhan wanita melayangkan protes karena penghitungan masa subur tidak akurat.

Rep: Christiyaningsih/ Red: Winda Destiana Putri
Aplikasi Natural Cycles
Foto: The Verge
Aplikasi Natural Cycles

REPUBLIKA.CO.ID, STOCKHOLM -- Sebuah aplikasi di Swedia yang bekerja untuk menghitung masa subur menghadapi protes para penggunanya. Puluhan wanita melayangkan protes karena penghitungan masa subur tidak akurat sehingga malah menyebabkan kehamilan.

Aplikasi yang dimaksud bernama Natural Cycles yang saat ini sudah digunakan oleh sekitar 500 ribu wanita. Namun akibat kesalahan hitung masa subur, 37 wanita justru mengalami kehamilan yang tak diinginkan. SVT melaporkan rumah sakit di Stockholm kini melaporkan aplikasi tersebut ke The Swedish Mesical Products Agency karena puluhan kasus kebobolan itu.

Natural Cycles dirancang oleh pasangan suami istri Dr. Raoul Scherwitzl dan Dr. Elina Berglund. Aplikasi ini bekerja dengan memindai suhu tubuh saat menstruasi. Setelah itu aplikasi akan mengirimkan notifikasi kapan pengguna tidak sedang pada masa subur sehingga tidak perlu repot menggunakan alat kontrasepsi ketika berhubungan badan.

Notifikasi dikirim dalam format kalender. Tanggal yang berwarna hijau menandakan masa tidak subur. Sedangkan tanggal berwarna merah menandakan perlunya memakai kontrasepsi karena ada dalam rentang masa subur. Natural Cycles mengklaim jika digunakan dengan benar maka penanggalannya lebih efektif daripada jika wanita mengonsumsi pil kontrasepsi.

Laporan 37 kehamilan yang tak diinginkan ini mencuat setelah rumah sakit iniSdersjukhusetmenerima 600 permintaan aborsi dari para wanita hamil sejak September sampai Desember 2017. "Kami punya kewajiban melaporkan semua efek aplikasi termasuk terjadinya kehamilan kepada Medical Products Agency," kata seorang bidan bernama Carina Montin kepada kantor berita Siren.

Di lain pihak, Natural Cycles memberikan pembelaannya. "Tidak ada satu pun kontrasepsi yang 100 persen bisa menjamin pencegahan kehamilan. Jika anda hamil maka itu bagian dari risiko menggunakan kontrasepsi. Adanya 37 wanita yang hamil menunjukkan kegagalan aplikasi kontrasepsi sebanyak 5,5 persen dari total pengguna. Ini angka yang wajar dalam penggunaan kontrasepsi apapun," demikian pernyataan resmi yang dirilis Natural Cycles.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement