Ahad 21 Jan 2018 16:36 WIB

Peneliti Berhasil Rekonstruksi Wajah Remaja 9.000 Tahun

Imuwan menyebut manusia zaman dulu lebih maskulin

 wajah remaja yang berusia 9.000 tahun.
Foto: Oscar nielson, via Natgeo
wajah remaja yang berusia 9.000 tahun.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ilmuwan berhasil melakukan rekonstruksi wajah remaja yang berusia 9.000 tahun. Reksonstruksi wajah ini didasarkan pada temuan tengkorak dari gua Yunani. Tengkorak ini digali dari sebuah gua yang ditempati di 7.000 SM.

Dari rekonstruksi ini, ilmuwan mengungkap mengungkapkan bagaimana fitur wajah manusia berubah selama ribuan tahun. Ilmuwan menamai wajah remaja berusia 18 tahun ini sebagai Avgi, atau 'Dawn'.

Peneliti menduga Avgi tinggal di Yunani, pada akhir periode Mesolitik sekitar 7000 SM. Kawasan ini beralih dari masyarakat pengumpul pemburu menjadi orang yang mulai menumbuhkan makanannya sendiri.

Dalam bahasa Inggris, Avgi diterjemahkan menjadi 'Dawn'. Nama ini dipilih karena dia hidup dalam periode yang dianggap sebagai awal peradaban.

Tak banyak yang bisa diketahui tentang bagaimana dia hidup dan mati. Kini, para arkeolog dapat melihat tulang pipi wanita kuno yang menonjol, alisnya yang tebal, dan dagu yang berlesung pipit.

Wajah Avgi diungkapkan oleh peneliti Universitas Athena di sebuah acara di Acropolis Museum pada hari Jumat, (19/1). "Fitur wajah telah melembut selama ribuan tahun, dan manusia terlihat kurang maskulin hari ini," kata peneliti Oscar Nilsson, dilansir dari National Geographic.

Bukan hal yang mudah untuk melakukan rekonstruksi wajah. Ahli endokrinologi, ahli ortopedi, ahli saraf, ahli patologi, dan ahli radiologi semuanya perlu merekonstruksi secara akurat apa yang akan tampak seperti Avgi. Tim rekonstruksi dipimpin oleh Manolis Papagrigorakis Orthodontis mengungkapkan bahwa tulang Avgi tampak milik seorang wanita berusia 15 tahun, giginya menunjukkan bahwa dia berusia 18 tahun.

Selain tim dokter, penelitian ini bekerja sama dengan Oscar Nilsson, seorang arkeolog Swedia dan pematung yang mengkhususkan diri dalam rekonstruksi. Dia bekerja untuk membawa begitu banyak wajah kuno untuk 'kembali hidup'.

Nilsson memulai dengan tengkoraknya, yang ditemukan pada tahun 1993 di gua Theopetra, sebuah situs di pusat Yunani yang telah diduduki secara terus menerus selama sekitar 130 ribu tahun. Peneliti mengambil CT scan tengkorak, dan printer 3D kemudian membuat replika yang tepat dari pengukuran pemindaian. Dari situ, ilmuwan bisa mendapatkan gambaran mengenai ketebalan daging pada titik anatomi tertentu wajah.

Hal ini memungkinkan dia untuk menyempurnakan wajah Avgi, dengan menggambarkan otot demi otot. Sementara beberapa ciri lainnya, seperti warna kulit dan mata, disimpulkan berdasarkan ciri populasi umum di wilayah ini.

Ini bukan pertama kalinya tim Universitas Athena telah membawa wajah kuno kembali ke kehidupannya. Pada tahun 2010, mereka merekonstruksi wajah seorang gadis Athena berusia 11 tahun bernama Myrtis yang tinggal sekitar 430 SM. Dalam periode hampir 7.000 tahun antara Avgi dan Myrtis, struktur wajah tampak keduanya melunak.

"Avgi sangat unik, dari sisi tengkorak, dan fitur wajahnya. Myrtis, masih anak-anak, sama sekali tidak berbeda dengan fitur yang kita temukan di sekitar kita hari ini," kata Nilsson.

photo
Gadis Athena berusia 11 tahun bernama Myrtis yang tinggal sekitar 430 SM.

"Setelah merekonstruksi banyak wanita dan pria Zaman Batu, saya pikir beberapa fitur wajah sepertinya telah hilang atau 'diratakan' dengan waktu. Secara umum, kita terlihat kurang maskulin, baik pria maupun wanita hari ini," ucapnya.

Tidak banyak yang diketahui tentang keadaan kematian Agvi. Namun arkeolog tahu bahwa Myrtis meninggal karena penyakit tipes dalam epidemi yang menghancurkan Athena abad kelima.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement