REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- BlackBerry mengumumkan rencana untuk menghentikan toko aplikasi resmi pada Desember 2019. Dilansir dari laman Mashable, toko aplikasi akan menjadi peralihan BlackBerry ke Android, yang secara resmi terjadi kembali pada 2015 dengan merilis Priv.
Sejak saat itu, BlackBerry menyerah pada pembuatan ponselnya sendiri, dan platform BlackBerry 10 (BB10), usaha terakhir untuk mengungguli OS mobile-nya dengan ponsel seperti Z10, telah layu sejak saat itu.
BlackBerry sekarang berfokus pada perangkat lunak perusahaan dengan penekanan pada keamanan. Ini masih merilis ponsel Android secara reguler, namun diproduksi oleh TCL. BlackBerry hanya menjual 200 ribu ponsel tahun lalu, yang berarti memiliki sekitar nol persen pasar smartphone global.
Adapun BlackBerry Travel, yang memungkinkan pengguna BB merencanakan dan memesan di perangkat mereka, dan panggilan video PlayBook, aplikasi konferensi video untuk tablet pedoman perusahaan yang terkenal, akan ditutup pada Februari dan Maret 2018. Dengan menghilangkan aplikasi, perusahaan tersebut mengatakan kepada Mashable, hal ini merupakan langkah alami terhadap perangkat lunak.
Perusahaan tidak akan mengungkapkan jumlah orang yang masih menggunakan aplikasi. BlackBerry menyatakan akan menawarkan program trade-up yang akan memungkinkan pengguna untuk meningkatkan perangkat BB10 atau BBOS ke BlackBerry KeyOne atau Motion, keduanya menjalankan Android, dengan diskon besar.