REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Di penghujung 2017, Indonesia kedatangan merek ponsel pintar baru asal Cina. Gionee resmi merambah pasar Indonesia dengan memboyong tipe M7 Power sebagai produk perkenalan kepada konsumen. Meski terkesan terlambat, Gionee optimistis bisa bersaing dengan ponsel pintar merek lain.
Chief Executive Officer (CEO) Gionee David Yeung mengatakan, keberhasilan Gionee berdasarkan keunggulan dan riset, serta pengembangan produk. "Tim kami juga memiliki komitmen cukup tinggi," jelas Yeung dalam acara Soft Launching dan perkenalan brand ambassador khusus Indonesia di Jakarta, beberapa waktu lalu.
Sesuai namanya, M7 Power memang unggul dari sisi ketahanan daya baterai. Ponsel memiliki kekuatan baterai 5000 mAh sehingga mampu bertahan hingga dua hari dengan pemakaian standar. Meski mempunyai daya tinggi, Gionee juga membekali ponsel dengan kemampuan mengisi daya baterai secara cepat atau fast charging.
Fitur lain, M7 Power memiliki desain Full View Display pada layar selebar 6 inch miliknya. Luas layar memiliki perbandingan 18:9 sehingga pengalaman visual menjadi lebih berbeda. M7 Power jug didukung chipset khusus Qualcomm Snapdragon 435. Ponsel juga ditanam dengan 4GB RAM dan 64GB ROM.
Dari segi kamera, ponsel dibekali kamera depan 8MP dan belakang 13MP. Kamera depan sudah memiliki kemampuan mengambil foto grup selfie. M7 Power akan tersedia di pasar Indonesia mulai Januari 2018 dalam warna emas dan hitam. Ponsel tersebut dibanderol seharga Rp 4 juta per unit.
Advertisement