Kamis 29 Mar 2018 05:48 WIB

Strategi Honor untuk Capai Tiga Besar Ponsel Laris Dunia

Penjualan Honor pun baru akan dimulai mulai 5 April mendatang.

Rep: Christiyaningsih/ Red: Winda Destiana Putri
Peluncuran ponsel Honor
Foto: Istimewa
Peluncuran ponsel Honor

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Honor adalah nama baru bagi pasar ponsel pintar Indonesia. Kendati sudah lama merambah Perancis, Jerman, Amerika Serikat (AS), dan Cina, Honor secara resmi baru memperkenalkan produknya pada Selasa (27/3) kemarin. Penjualan Honor pun baru akan dimulai mulai 5 April mendatang.

 

Honor merupakan sub-brand smartphone yang didirikan oleh Huawei Consumer Business Group pada 2013 silam. "Honor berencana menjadi top five brand smartphone di dunia pada tiga tahun ke depan dan menjadi top three lima tahun mendatang," kata Presiden Direktur Honor George Zhao dalam acara peluncuran Honor di Jakarta.

 

Di tengah dominasi Apple dan Samsung, cita-cita Honor terdengar sangat ambisius. Namun Zhao dengan percaya diri menyatakan perusahaan yang dipimpinnya bisa menyaingi para raksasa teknologi tersebut. Menurut pria jebolan Universitas Jaiotong Shanghai ini, ada tiga faktor penentu keberhasilan cita-cita Honor.

 

Pertama, untuk memenangkan pasar Honor menyediakan produk yang bagus dengan harga bersaing. "Ponsel Honor ada di tiap kategori harga mulai dari low-end hingga high-end," ungkap Zhao.

 

Kedua, Honor berupaya menciptakan tren sendiri. Dengan sasaran utama kaum muda, ponsel Honor hadir dengan fitur kamera kekinian seperti efek bokeh dan kecerdasan buatan (AI). Warna yang diusung pun cukup berani. Selain berkutat di warna standar seperti hitam, Honor juga merilis warna biru, gold, dan abu-abu.

 

Ketiga, Honor berupaya membangun ekosistem yang sehat bersama rekanan daring, luring, ritel, dan lain sebagainya. "Target Honor adalah membangun ulang lansekap smartphone dunia," jelas Zhao. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement