REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Hari ini, Kamis (7/9), situs pencari Google hadir dengan Google Doodle untuk memperingati seabad kelahiran Sir John Warcup Conforth. Dikutip dari laman Telegraph, Sir Cornforth menyabet Nobel di bidang kimia atas karyanya pada stereokimia reaksi yang dikatalisis enzim.
Studi yang dikerjakannya berfokus pada bagaimana susunan spasial atom memengaruhi pembentukan gabungan kimia lain. Sir Conforth lahir di Sydney, Australia pada 1917 silam. Ayahnya adalah orang Inggris sedangkan ibunya berasal dari Australia.
Conforth kecil menghabiskan waktunya di Australia dan menunjukkan ketertarikan pada kimia di usia yang sangat muda. Eksperimen pertama dilakukan Conforth di ruang cuci baju rumahnya.
Sebelum genap menginjak usia 16 tahun, saat duduk di bangku Sydney University, ia kehilangan pendengarannya. Cornforth tak mampu mendengar materi kuliah yang disampaikan dosen. Sebagai gantinya, ia berkutat di laboratorium untuk melakukan banyak percobaan kimia.
Tahun 1937 ia lulus menjadi sarjana kimia dan memutuskan pindah ke Inggris. Pemuda dengan keterbatasan pendengaran ini meneruskan pendidikan di University of Oxford dan bekerja sebagai profesor di University of Warwick, Suffolk dan California di Los Angeles.
Pada 1975 ia diganjar penghargaan Nobel bidang kimia berkat penelitian yang dilakukan bersama dengan Vladimir Prelog. Penghargaan sebagai ksatria juga ia peroleh dari pemerintah Australia.
Sir Cornforth mengakui bahwa penemuan yang mengantarkannya meraih Nobel sulit dipahami oleh orang awam. Tetapi kerja kerasnya menelusuri enzim membantu mendeskripsikan biosintesis kolesterol yang kemudian menjadi prestasi puncaknya.
Suami dari Rita Harradence ini juga memberi pengaruh besar dalam penemuan penisilin. Termasuk bagaimana untuk memurnikan dan membuat konsentratnya. Dedikasinya terhadap ilmu kimia sangat tinggi. Hingga kematiannya di usia 96 tahun, Sir Cornforth masih aktif di laboratorium untuk melakukan penelitian.