Senin 28 Aug 2017 12:11 WIB

Power Bank Sampah Buatan Warga Bekasi Raih Penghargaan Jabar

Baterai Lithium Ion. ILustrasi
Foto: Techradar
Baterai Lithium Ion. ILustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Baterai pengisi daya gadget atau power bank hasil daur ulang sampah yang diproduksi warga Kota Bekasi, Jawa Barat, berhasil meraih juara lomba teknologi tepat guna yang diselenggarakan Pemerintah Provinsi Jawa Barat 2017. Produsen power bank limbah batre Joko Susilo (55) mengatakan produk itu dirakit dari daur ulang limbah baterai laptop yang ada di lingkungan sejak 2016.

Pengisi daya berkapasitas 10 ampere itu diklaim mampu bertahan selama 10 jam pengisian meskipun seluruh komponen bahan bakunya memanfaatkan limbah baterai bekas laptop. Bahkan, dirinya sanggup memberikan garansi masa pakai produk tersebut selama 12 bulan berdasarkan pemanfaatan bahan baku yang berkualitas.

"Kami selektif dalam memilah limbah baterai laptop. Biasanya komponen yang kami pilih berasal dari produk Samsung, atau Sanyo," katanya.

Limbah eletronik itu tidak hanya dikumpulkannya dari bank sampah di lingkungan sekitar, namun juga menyasar pusat perbelanjaan elektronik di wilayah itu dengan membelinya dari sejumlah pengusaha barang elektronik. Harga limbah baterai laptop yang dibeli berkisar Rp 5 ribu-Rp 10 ribu yang berisi enam baterai.

"Motivasi saya dikarenakan limbah ini berbahaya karena kandungan mercury, timah dan racun kimia lainnya, sementara di Kota Bekasi belum ada sistem pengolahan yang optimal untuk limbah elektronik ini," katanya.

Seluruh limbah itu diproduksi Joko menjadi teknologi tepat guna di kediamannya Perumahan Tytyan Kencana, Blok Q1 Nomor 6 RT12, Kelurahan Margamulya, Kecamatan Bekasi Utara, Kota Bekasi. "Baterai laptop yang terbuang sebanyak 80 persen komponennya saya bongkar. Biasanya kerusakan terjadi pada integrated circuit (IC) yang kami perbaiki secara manual," katanya.

Hasil daur ulang IC tersebut diklasifikasikannya dalam dua kategori. Kategori A diperuntukan bagi bahan baku power bank dan kategori B diperuntukkan bagi aki sepeda elektrik. Power bank tersebut selanjutnya diperlombakan dalam ajang Teknologi Tepat Guna yng diselenggarakan Pemprov Jabar pada 24 Agustus 2017 di Majelengka.

"Produk daur ulang sampah ini berhasil meraih penghargaan juara tiga dalam lomba ini setelah Sumedang dengan teknologi inverter dan Kota Bandung dengan teknologi konveksinya," katanya.

Sejumlah kompetitor dalam lomba tersebut di antaranya kalangan pelajar Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dan juga mahasiswa dari 27 kota/kabupaten di Jawa Barat. Joko diganjar hadiah berupa uang pembinaan sebesar Rp17 juta serta plakat dari Pemprov Jabar atas produknya itu.

"Sejak menang lomba, permintaan power bank saya meningkat drastis sampai 30 unit dari sejumlah pelanggan yang dibadrol Rp150 ribu hingga Rp200 ribu per unit," katanya.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement