Ahad 06 Aug 2017 02:02 WIB

Penjinak Wannacry Didenda 30 Ribu Dolar AS

Marcus Hutchins
Foto: Reuters
Marcus Hutchins

REPUBLIKA.CO.ID, LAS VEGAS -- Hakim di Las Vegas menetapkan uang denda sebagai jaminan pembebasan sebesar 30.000 dolar AS, Jumat (6/8), pada Marcus Hutchins, 23, yang dikenal sebagai pahlawan penjinak 'WannaCry'. Marcus ditangkap atas tuduhan kejahatan siber mencuri data perbankan.

Pengacara Adrian Lobo mengatakan kepada wartawan bahwa Hutchins tidak dibebaskan pada Jumat karena kantor petugas untuk pengadilan ditutup 30 menit setelah sidang pembelaannya berakhir. Tim pembela tidak memiliki cukup waktu untuk mengirimkan jaminan tersebut.

Lobo mengatakan kepada afiliasi NBC setempat bahwa Hutchins akan dibebaskan pada Senin besok. Ia berharap kliennya dapat bertolak ke Wisconsin pada Selasa, dimana sebuah dakwaan enam kali diajukan terhadap Hutchins ke Pengadilan Negeri AS.

Jika dibebaskan, Hutchins akan dilarang menggunakan komputer ataupun akses internet.

Marcus Hutchins, 23, peneliti keamanan siber asal Inggris memperoleh ketenaran dalam komunitas peretas pada Mei saat dia menetralkan serangan ransomware global 'WannaCry'. Dia mendapat dukungan dari berbagai sumber di seluruh dunia untuk mengirimkan jaminannya.

Hutchins, yang juga dikenal secara online sebagai MalwareTech, didakwa bersama dengan seorang tersangka yang tak disebutkan identitasnya pada 12 Juli.

Kasus tersebut tetap di bawah segel hingga Kamis, sehari setelah penangkapannya di Las Vegas, dimana dia dan puluhan ribu peretas lainnya berbondong-bondong untuk perayaan tahunan Black Hat dan Def Con.

Hutchins diduga mengiklankan, menyebarluaskan dan mendapat untung dari kode malware yang dikenal sebagai "Kronos" antara bulan Juli 2014 dan 2015, demikian menurut gugatan tersebut.

Jika diunduh dari lampiran e-mail, Kronos akan membuat sistem korban rentan terhadap pencurian data kredensial perbankan dan kartu kredit, yang dapat digunakan untuk menyedot uang dari rekening bank.

Lobo mengatakan bahwa kondisi Hutchins dalam keadaan baik, dan Hutchins tidak pernah menduga dalam keadaan seperti ini sebelumnya serta tidak mengetahui identitas tersangka lainnya.

Berita penangkapan Hutchins pada Rabu mengejutkan para peneliti keamanan siber lainnya, banyak di antara mereka bersatu untuk membela Hutchins dan mengatakan mereka tidak percaya bahwa Hutchins pernah terlibat dalam kejahatan siber.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement