Senin 15 May 2017 11:04 WIB

Baidu Bantu Pertemukan Orang Tua dan Anak

Rep: Novita Intan/ Red: Winda Destiana Putri
Baidu kembangkan teknologi pengenal wajah.
Foto: Engadget
Baidu kembangkan teknologi pengenal wajah.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Dukungan teknologi pengenal wajah telah banyak diimplementasikan untuk berbagai kepentingan. Di Cina, misalnya, dukungan teknologi ini ternyata telah mampu membantu pasangan orang tua dalam menemukan anaknya yang menghilang diculik selama 27 tahun tanpa diketahui rimbanya.

Seperti dilansir, Ubergizmo, seorang pria dari Cina, Fu Gui merasa aneh bahwa ia hanya memiliki kenangan samar tentang masa kecilnya. Ia pun mengunduh foto yang diambil saat ia berusia 10 tahun ke sebuah situs web bernama Baobeihuijia, yang berarti 'Baby Come Home'

Dirinya tidak menyangka bahwa orang tuanya juga mengunggah foto masa kecilnya di situs web beberapa bulan kemudian. Kemudian, teknologi pengenalan wajah Baidu mempertemukan mereka kembali.

Puluhan ribu anak diculik di Cina setiap tahun dan dijual kepada orang tua asuh atau lebih banyak lagi orang jahat yang menggunakannya untuk pelacuran atau perbudakan anak. Baobeihuijia diciptakan untuk menyatukan kembali keluarga korban penculikan tersebut.

Melalui tes DNA akhirnya dikonfirmasi bahwa mereka memang terkait dan bersatu kembali. Sebelum ini, situs web akan bergantung pada bantuan sukarelawan yang secara manual mencoba mencocokkan foto yang diunggah satu sama lain, namun baru-baru ini Baidu menawarkan layanan pengenalan wajah mereka yang telah di uji sejak November lalu.

AI telah berhasil menemukan beberapa pertandingan sejak diberlakukan, dengan Baidu memiliki tingkat akurasi 99,77 persen. Memang memang belum sempurna, tapi menurut kami itu mungkin mengalahkan manusia yang mencoba membandingkan foto secara manual satu sama lain.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement