REPUBLIKA.CO.ID, Tahun ini menjadi babak baru dunia gaming Nintendo secara global. Pasalnya pada 3 Maret 2017, perusahaan asal Jepang tersebut resmi merilis Nintendo Switch sebagai salah satu lini perangkat bermain game dilengkapi console.
Selama satu bulan lalu Nintendo Switch selalu jadi bahan perbincangan. Dalam satu perangkat seharga 300 dollar AS tersebut pengguna akan mendapatkan dua jenis hardware, yakni console yang bisa dimainkan di rumah, serta bisa dibawa ke luar rumah tanpa membawa console tersebut.
Situs Nytimes mengabarkan, perangkat cukup mudah digunakan sesuai fungsinya. Misalnya, ketika ingin memainkannya di rumah bisa disambungkan dengan layar televisi. Kemudian apabila ingin membawanya jalan-jalan tidak perlu repot menyertakan console. Pengguna tetap bisa memainkan beragam games dengan dua cara tersebut.
Bermain dengan Nintendo Switch memberikan pengalaman berbeda. Desainnya memudahkan pengguna, dan kemampuan grafisnya mumpumi memainkan game dengan tingkat grafis cukup tinggi. Ketika melakukan switch atau mengganti cara bermain dengan menggunakan console dan tidak, pengalaman bermain tidak berubah.
Namun demikian perangkat tetap memiliki kekurangan, terutama ketersediaan jenis game. Kemudian daya tahan baterai juga dirasa kurang. Sebagai perangkat gaming portable seharusnya daya tahan baterai bisa lebih menjanjikan. Perangkat juga sedikit terkendala ketika menyambungkannya dengan bluetooth headphone. Kemudian yang perlu diketahui gamers, Wii U sebagai console terdahulu rilis pada 2012 silam berbuntut kurang bisa maksimal digunakan. Para gamers tentu harus paham ketika memutuskan membeli Nintendo Switch lebih berisiko daripada Sony Playstation 4 dan Microsoft Xbox.
Permasalahan lainnya, Nintendo Switch perlu memperbaiki software dari switch tersebut. Ketika perangkat dibuat ke dalam sleep mode, Nintendo tidak bisa dinyalakan kembali. Bahkan ketika perangkat sudah diberikan daya baterai kembali selama satu jam, Nintendo tetap tidak bisa dinyalakan. Masalah tersebut terjadi selama berhari-hari kemudian baru bisa diperbaiki ketika melakukan unplugged namun dengan kondisi baterai hampir kosong. Prediksi kesalahan mungkin software mengalami permasalahan sehingga terjadi hal demikian.
Kesalahan tersebut mengganggu karena tidak memungkinkan untuk melakukan reboot sebelum baterai habis. Hal tersebut ditanggapi Nintendo dengan cukup baik, dan akan memperbaiki software. Kekurangan lain, Switch juga cenderung memiliki lebar layar 9,5 inch yang kurang nyaman digenggam. Kemudian daya tahan baterainya yang kurang besar juga tidak nyaman untuk gamer.
Para penggemar Nintendo Switch juga bisa bernostalgia dengan beberapa game legendaris, seperti Super Mario Odyssey, Splatoon 2, dan versi terbaru Minecraft. Para gamer antusias juga bisa memanfaatkan game console terdebut. Dengan 1-2 Switch, Nintendo berhasil membuat para pemain game bisa merasakan pengalaman seperti bermain di dalam aplikasi game. Kemudahan tersebut membuat Nintendo hampir bisa dimainkan oleh para gamers dari semua level. Hal tersebut dibuktikan saat Nytimes melakukan review game dengan bertanding bersama pemain game amatir Boxing. Hal mengejutkan didapatkan, ketika pemain amatir yang baru pertama kali memainkan game boxing tersebut ternyata keluar sebagai pemenang. Padahal sebelumnya gamer tersebut belum pernah menang dalam pertandingan Boxing. Kemudahan mengendalikan Switch membuat entry game level bisa memanfaatkannya.
Selain game legendaris, Nintendo Switch juga mendukung 12 game indie global. Beberapa game indie tersebut antara lain, Metroidvania SteamWorld Dig 2, The Banjo Kazooie Yooka Laylee, dan Stardew Valley. Nintendo sudah bekerja sama dengan para developer yang bertanggung jawab untuk game lokal masing-masing. Game Indie tersebut juga didukung dengan JoyCons Nintendo yang biss dimainkan untuk dua orang.
Salah satu kerja sama Nintendo pada para pengembang indie game, yakni Overcooked yang menjadi edisi spesial untuk permainan manajemen dapur. Nintendo juga bekerja sama dengan developer pengembang game yang sama namun juga membuat game lain, yakni ConcernedApe. Alasan Nintendo menggaet para developer game indie tersebut agar mendukung JoyCons yang memang diciptakan untuk dimainkan dua pemain.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
