REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kurangnya kombinasi bisnis dan sokongan pengembang aplikasi untuk gawai milik Microsoft, membuat banyak aplikasi berkualitas sulit tersemat pada layanan sistem operasi Windows.
Dilansir laman GSM Arena Senin (15/8) banyak pengguna gawai Windows mengeluhkan kurang banyaknya aplikasi yang mampu menyokong gawai-gawai buatan Microsoft tersebut.
Namun, semenjak diluncurkannya Windows 10 dan aplikasi berplatform Universal untuk perbaruan gawai-gawai Microsoft, aplikasi berkualitas pun ikut menguntit untuk menyokong sistem operasi teranyar tersebut.
Dengan hadirnya perbaruan sistem operasi yang dilakukan Windows, semakin memudahkan pihak pengembang aplikasi ikut berpartisipasi membuat aplikasi mereka untuk dapat digunakan dalam gawai buatan Microsoft.
Seperti halnya yang dilakukan Rise Up Games, yang merupakan pengembang aplikasi kamera Proshot, kini telah mendesain aplikasi miliknya untuk Windows 10.
Aplikasi kamera yang sudah populer digunakan para pengguna Windows Phone 8 dan 8.1 tersebut akan segera meluncurkan perbaruan layanannya untuk disematkan pada Windows 10.
Meski kehadirannya telah ditunggu-tunggu sejak 15 Juli lalu, Rise Up Games menunda peluncurannya untuk memperbarui fitur-fitur Proshot agar cocok digunakan Windows 10.
Penundaan yang sudah berlangsung selama sebulan tersebut, akhirnya resmi diumumkan melalui akun Twitter Rise Up Games yang mengatakan aplikasi miliknya siap diluncurkan.
Aplikasi Proshot tersedia untuk sistem operasi Windows 10 yang dimiliki gawai maupun PC milik Microsoft. Para pecinta aplikasi tersebut dapat mengunduhnya melalui Microsoft Store dengan membayar online sebesar 2,99 dollar AS atau setara Rp 40 ribu.
Aplikasi Proshot digadang-gadang akan menjadi penantang serius aplikasi art-augmentation yang sebelumnya sudah hadir pada layanan sistem operasi Android, Prisma. Seperti diketahui, Prisma telah menjadi populer semenjak kehadirannya untuk gawai bersistem operasi Android, kecuali Windows.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
