Senin 28 Mar 2016 15:18 WIB

Teknologi Ini Mampu Tingkatkan Bobot Ikan

Sejumlah aktivis lingkungan bersama wartawan melepaskan benih ikan di sungai Elo dalam rangkaian Festival Elo Progo di sungai Elo Deyangan, Mertoyudan, Magelang, Jawa Tengah, Rabu (16/3).
Foto: Antara/Anis Efizudin
Sejumlah aktivis lingkungan bersama wartawan melepaskan benih ikan di sungai Elo dalam rangkaian Festival Elo Progo di sungai Elo Deyangan, Mertoyudan, Magelang, Jawa Tengah, Rabu (16/3).

REPUBLIKA.CO.ID, Teknologi gelembung kecil, "nanobubble", hasil inovasi penelitian dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) mampu meningkatkan pertumbuhan ikan hingga 40 persen dari bobot biasa.

"Misalnya, kita aplikasikan ke ikan sidat, kalau pakai air biasa, pertumbuhan ikan 3 bulan hanya mencapai satu kilogram, kalau dengan bubble bisa mencapai 3-4 kilogram," kata Peneliti Balai Pengembangan Instrumentasi LIPI Hilman Syaiful, Ahad (27/3).

Hilman mengatakan teknologi nanobubble dapat diaplikasikan di berbagai sektor, seperti tanaman, perikanan dan peternakan. Prinsip kerja teknologi ini adalah menginjeksi atau memasukkan gas, baik nitrogen, oksigen atau ozon ke dalam cairan yang kemudian akan menghasilkan gelembung sangat kecil hingga dapat larut ke air.

LIPI tahun ini mengembangkan nanobubble untuk ikan sidat yang memiliki potensi perekonomian sangat besar, dengan harga jualnya mencapai Rp 1,5-2 juta per kilogram jika diekspor ke Jepang.

Menurut Hilman, air yang kaya dengan oksigen membuat ikan tidak mudah sakit dan mencegah bakteri-bakteri yang merugikan sehingga pertumbuhan ikan meningkat secara signifikan.

"Biasanya kalau pakai aerator biasa, gelembungnya besar-besar akibatnya akan pecah di atas dan oksigen yang terlarut sangat sedikit. Jika dikuantifikasikan paling besar hanya 4 ppm (part per million), sedangkan nanobubbling bisa 9-11 ppm," ujar Hilman.

Untuk pemasangan, Hilman menjelaskan alat tersebut terbilang murah karena bentuknya yang seperti pompa air biasa dan kebutuhan daya listrik yang sama dengan pompa.

Biaya pemasangan untuk kapasitas 5 meter kubik per jam hanya berkisar Rp 3-5 juta, namun saat ini masih dikembangkan secara prototipe atau hanya dibuat beberapa model untuk dimanufaktur.

Selain untuk budi daya, teknologi nanobubble dengan injeksi gas nitrogen juga mampu untuk mengawetkan ikan sehingga dapat memperlambat pembusukan.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement