REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ini merupakan masa sulit untuk kerajaan bisnis GoPro yang masih berusia muda. Perusahaan pembuat kamera ini memberhentikan ratusan pegawai usai angka penjualan terjun bebas pada kuartal keempat.
Dilansir dari Engadget, Kamis (14/1), sebanyak tujuh persen atau sekitar 105 pekerja GoPro terpaksa harus kehilangan pekerjaan mereka. Meski tidak memberikan penjelasan resmi soal penurunan angka penjualan, baru-baru ini mereka telah memangkas harga Hero4 Session.
Kondisi itu sekaligus memperjelas berapa banyak orang yang bersedia membayar mahal untuk sebuah kamera kubus kecil. Jika mengintip prarilis data keuangan, GoPro kemungkinan hanya menghasilkan 435 juta dolar AS selama kuartal keempat.
Selisihnya banyak dengan ekspektasi analis dan GoPro sendiri, yang berada di angka 510 juta dolar atau lebih. Kekurangan itu buruk saat perdagangan saham membeku pada Rabu (13/1), untuk mencegah kekacauan keuangan.
GoPro kemungkinan akan mendapatkan keuntungan saat hasil secara resmi diterkumpul pada 3 Februari nanti. Namun, kondisi ini tentu menerangkan bagaimana tanggapan orang mengenai produk mereka. Kondisi ini sekaligus harus menjadi pelajaran untuk GoPro menyiasati penurunan penjualan.
Baca juga: Apple iOS 9.3 Bantu Pengguna Tidur Lebih Nyenyak