Selasa 15 Dec 2015 16:40 WIB

Racun Alga Laut Bisa Matikan Singa Laut

Singa Laut, AP Photo
Foto: AP Photo
Singa Laut, AP Photo

REPUBLIKA.CO.ID, Racun yang diproduksi oleh alga laut menimbulkan kerusakan pada otak singa laut di sepanjang pantai California. Menurut para ilmuwan, hal ini menyebabkan perubahan neurologis dan perilaku yang dapat mengganggu kemampuan mereka menavigasi di laut dan bertahan hidup di alam bebas.

Pemindaian otak 30 singa laut California mendeteksi kerusakan di hippocampus, struktur otak yang berhubungan dengan memori dan navigasi spasial, pada hewan secara alami terpapar racun yang dikenal sebagai asam domoic.

Asam domoic meniru glutamat, zat kimia yang mengirimkan impuls saraf di otak. Zat ini menyebabkan over-aktivasi sel-sel saraf hippocampus dan epilepsi kronis. "Perubahan perilaku yang menyertai kerusakan otak dengan asam domoic parah, dan bisa berdampak negatif pada singa laut dalam mencari makan dan navigasi, membuat mereka terdampar dan mati," kata Cook.

5 Zat Paling Beracun di Dunia

Menurut dia, ratusan singa laut setiap tahun ditemukan terdampar di pantai-pantai  California dengan tanda-tanda keracunan asam domoic seperti disorientasi dan kejang. Ribuan diduga terpapar racun. Alga mikroskopis yang disebut Pseudo-nitzschia bertanggung jawab atas racun yang secara alami ada di perairan pesisir.

Ledakan populasi singa laut terjadi lebih sering dan parah dalam beberapa tahun terakhir. Ledakan populasi tahun ini adalah yang terbesar menurut catatan, dari Santa Barbara, California, sampai ke Alaska.

Pencemaran laut dari bahan kimia seperti pupuk dan penghangatan suhu samudra terkait perubahan iklim global diyakini berkontribusi pada ukuran dan frekuensi ledakan pertumbuhan alga.

Racun terakumulasi dalam kerang dan ikan kecil yang mengkonsumsi ganggang. Singa laut, mamalia laut lainnya dan burung laut, terpapar racun setelah makan kerang dan ikan itu.

"Ledakan pertumbuhan yang menghasilkan asam domoic telah berlangsung lama di lingkungan itu, tapi pola ledakan pertumbuhan terkini yang lebih besar dan lebih sering menyebabkan kerusakan pada binatang laut sejak tahun 1980-an," kata Cook

Menurut hasil studi yang terbit di jurnal Science, singa laut dengan kerusakan hippocampus itu juga menunjukkan hasil buruk dalam tugas-tugas memori seperti yang melibatkan penghargaan menemukan makanan.

"Ratusan singa laut terdampar setiap tahun. Sebagian besar dari mereka mati meski sebagian bisa direhabilitasi dan bertahan hidup beberapa waktu di alam liar," kata Cook seperti dilansir kantor berita Reuters

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement