REPUBLIKA.CO.ID,Tahun ini merupakan tahun yang baik untuk menyaksikan hujan meteor. Pekan ini, akan terjadi pula puncak hujan meteor Leonid. Puncaknya diprediksi terjadi pada Rabu (18/11). Pada malam tersebut 15 metor diprediksi akan jatuh setiap jam antara tengah malam hingga Subuh hari Rabu.
Dilansir dari laman Science Alert, hujan meteor Leonid terjadi ketika bumi dilintasi ekor komet Tempel-Tuttle. Hujan meteor ini tidak terjadi seperti hujan meteor Taurid yang terjadi pada pekan lalu. Namun, hujan meteor Leonid ini diprediksi akan menjadi pemandangan yang cukup cantik. Leonid akan tampak dari bagian timur.
(Baca juga: sepuluh tahun sekali, hujan meteor Taurid)
Hujan Leonid terjadi dari hasil tabrakan komet dengan kecepatan 257 km/jam. Di masa lalu, hujan tabrakan ekor komet Tempel-Tuttle dengan bumi sempat menghasilkan badai meteor. Hujan meteor terjadi ketika bumi dilintasi debu komet. Debu-debu itu bertabrakan dengan planet dan ditarik menuju pusat bumi melalui gravitasi dan terbakar di atmosfer. Pada tahun 1966, masyarakat di AS bisa menyaksikan 3.000 meteor jatuh per menit.
Namun, badai meteor ini hanya terjadi setiap 33 tahun. Menurut perkiraan, badai meteor tidak akan terjadi hingga tahun 2032. Pada Rabu besok, bulan sabit sehingga langit menjadi cukup gelap. Kondisi ini memungkinkan untuk melihat hujan meteor ini. (Baca juga: Hujan meteor juga bisa dilihat melalui aplikasi ini)