REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA—Hujan meteor Perseid telah menerangi langit pada Sabtu (12/8/2023) malam. Fenomena ini menghasilkan puluhan meteor per jam, yang tercipta saat puing-puing komet 109P/Swift-Tuttle bertabrakan dengan atmosfer bumi dan terbakar.
Tahun ini hujan meteor Perseid memuncak pada malam Sabtu (12/8/2023) hingga dini hari Ahad (13/8/2023). Pada periode ini, hingga 100 bintang jatuh per jam dapat terlihat. Tampilan alami terjadi pada waktu yang sama di bulan Juli dan Agustus setiap tahun, dan dapat dilihat di seluruh dunia—meskipun diyakini lebih jelas di belahan bumi utara.
Meteor—yang bisa sekecil butiran pasir atau sebesar kacang polong—menghantam atmosfer bumi dengan kecepatan 134 ribu mph (215 ribu km/jam) dan memanas, menghasilkan kilatan terang yang dapat dilihat dengan mata telanjang. Puing-puing yang menyala tidak menimbulkan bahaya bagi kita di Bumi.
Fenomena ini dianggap sebagai salah satu peristiwa astronomi terbaik karena menghasilkan meteor yang terang dan merupakan salah satu yang paling aktif. Di Inggris Raya (UK), orang-orang di Midlands utara, Inggris timur, dan timur laut akan memiliki kondisi paling jelas dalam semalam, dengan orang-orang di timur Pennines memiliki peluang terbaik untuk melihat pancuran.
Di tempat lain, di barat daya dan barat laut Inggris, segalanya akan lebih tidak merata, dengan hujan yang tersebar- meskipun langit diperkirakan akan cerah secara sporadis.
"Beberapa peristiwa yang jelas juga mungkin terjadi di tempat lain di Inggris Raya (UK), tetapi beberapa bagian Inggris barat, terutama pantai dan perbukitan, akan melihat kondisi paling mendung karena angin barat daya," kata Billy Payne dari BBC Weather, dilansir dari BBC, Ahad (13/8/2023).
Dia memperkirakan bahwa orang-orang di Irlandia Utara memiliki peluang sekitar 60 persen untuk melihat tampilan meteor, dan orang-orang di Skotlandia timur memiliki sekitar 50 persen untuk melihat, tetapi ini turun menjadi 40 persen untuk orang-orang di Wales.
Tahun ini, All Sky Fireball Network Nasa, yang mengamati meteor menggunakan jaringan kamera, mendeteksi meteor Perseid pertama tahun ini pada 26 Juli. Menurut organisasi tersebut, yang diperlukan untuk melihat meteor adalah “langit cerah, gelap, dan sedikit kesabaran”, menambahkan meteor harus terlihat ke segala arah melintasi langit.
Disebut hujan meteor ‘Perseid’ karena meteor tersebut tampaknya berasal dari konstelasi Perseus—dinamai menurut tokoh dari mitologi Yunani. Ada juga kemungkinan besar untuk melihat bola api, yang merupakan meteor yang sangat terang, serta meteor dengan kereta api yang panjang. Menurut Royal Astronomical Society, hujan meteor mudah diamati dan tidak diperlukan peralatan khusus.