REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA—Hujan meteor Perseid adalah salah satu tampilan bintang jatuh paling produktif tahun ini yang diperkirakan hingga 100 meteor per jam. Menurut American Meteor Society, peristiwa ini diperkirakan akan terlihat selama jam sibuk.
Dilansir dari Live Science, Kamis (10/8/2023), waktu puncak mutlak Perseid diperkirakan mencapai tengah malam EDT (pukul 04.00 GMT) pada Ahad (13/8/2023). Menurut Sky at Night, puncak Perseid berlangsung sekitar 16 jam. Karena berlangsung sangat lama, bintang jatuh dapat terlihat segera setelah hari gelap, dengan meteor paling banyak per jam kemungkinan akan terlihat setelah tengah malam.
Peneliti Senior Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Thomas Djamaluddin mengatakan puncak hujan meteor sekitar Sabtu (12/8/2023). Menurutnya, pada 2023 titik puncak hujan meteor terjadi pada Ahad (13/8/2023) pukul 23.00 WIB.
“Puncak hujan meteor teramati pada dini hari 13 Agustus, Sabtu malam Ahad. Mulai sekitar pukul 01.00 di ufuk Timur Laut sampai Subuh,” ujar Thomas saat dihubungi oleh Republika, Kamis (10/8/2023).
“Di langit utara terlihat meteor sekitar satu hingga dua meteor per jam melintas dari rasi Perseus. Itu sebabnya disebut hujan meteor Perseid,” katanya lagi.
Thomas kemudian menuturkan masyarakat bisa menyaksikan hujan meteor Perseid di seluruh wilayah Indonesia pada Sabtu (12/8/2023) malam hingga Ahad (13/8/2023). Syaratnya untuk menyaksikannya yaitu cuaca cerah dan medan pandang ke langit utara tidak ada penghalang (gedung atau pohon). Kita juga bisa menyaksikan hujan meteor Perseid ini di Indonesia pada dini hari pukul 01.00-05.00 waktu setempat.
Selain itu, Thomas menuturkan puncak hujan meteor saat bulan sabit tua yang belum muncul. “Jadi hujan meteor tampak lebih jelas,” ujar Thomas.
Pada tahun 2022, puncak hujan meteor Perseid sangat dipengaruhi oleh supermoon Sturgeon, yang akan menghapus semua kecuali “bintang jatuh” yang paling terang. Namun, semuanya tidak hilang.
Itu masih akan menjadi salah satu malam terbaik tahun 2022 untuk melihat meteor, terutama karena Perseid sering menampilkan “bola api” yang sangat terang. Bola api, atau “Bolide”, adalah meteor yang besar dan sangat terang bahkan terkadang seterang Venus meski relatif jarang terjadi. “Semakin banyak partikel yang dilepaskan oleh komet, semakin besar kemungkinan beberapa di antaranya cukup besar untuk menghasilkan bola api,” kata Robert Lunsford, koordinator laporan bola api di American Meteor Society.
Lunsford mengungkapkan ini bukan penghasil bola api terbaik, tapi Perseid jelas merupakan salah satu sumber yang bisa diandalkan. Bola api dapat terbangun selama sekitar satu detik, membuatnya menjadi pemandangan yang tak terlupakan.