REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO -- Peneliti Jepang membuat baterai lithium ion transparan yang bisa diisi ulang dengan tenaga matahari. Prototipe itu telah didemonstrasikan bulan lalu di Tokyo. Tim berarap nantinya baterai ini akan diintegrasikan dengan smart windows sehingga bisa berfungsi sebagai baterai isi ulang.
Dilansir dari laman ScienceAlert, tim yang dipimpin oleh Mitsunobu Sato, profesor di Departemen Fisika Terapam di Kogakuin University di Jepang mengatakan baterai ini merupakan hasil dari pengembangan yang sudah dilakukans ejak tahun 2013. Sejak lama, mereka telah mengembangkan baterai yang terintegrasi. Ketika baterai ini terkena sinar matahari, baterai bisa mentransimisikan energi sehingga lebih efisien. Yang mengensankan, baterai ini memiliki elektroda yang supertipis. Elektroda yang ada pabada baterai tersebut hanya sekitar 80-90 nanometer.
Lalu, bagaimana mereka bisa membuat elektroda setipis itu? Tim menggunakan lithium besi fosfat sebagai elektroda positif. Sementara, untuk elektroda negatif, mereka menggunakan lithium titan dan lithium heksafluopospat. Kedua elektroda ini lazim digunakan untuk baterai lithium. Dari hasil pengujian, tim bisa menghasilkan output sebesar 3,6 volt.