Rabu 01 Jul 2015 12:37 WIB

Google Map Kini Punya Info Kemacetan di 19 Kota

Google Map
Foto: jeruknipis.com
Google Map

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mulai hari ini, para pengendara lintas kota bisa mengakses informasi kemacetan di 19 kota di Indonesia melalui Google Maps secara langsung dan terus menerus (real time)?.

"Kami berharap informasi kemacetan ?real time di 19 kota ini akan membantu pengendara di kota-kota seluruh Indonesia menemukan rute tercepat ke tujuan mereka," kata Director Program Management Google, Suren Ruhela, dalam keterangan tertulisnya yang diterima di Jakarta, Rabu.

Sebanyak 19 kota tersebut adalah Surabaya, Medan, Semarang, Palembang, Makassar, Batam, Pekanbaru, Bogor, Bandar Lampung, Padang, Denpasar, Malang, Samarinda, Tasikmalaya, Yogyakarta, Surakarta, Banda Aceh, Pekanbaru dan Jambi.

Dengan tambahan ini, informasi kemacetan secara real time yang bisa diakses di Google Maps di ponsel dan desktop resmi menjadi 23 kota di seluruh Indonesia.

Setelah mengaktifkan "Traffic" di Google Maps, pengguna akan dapat melihat rute yang diisi dengan warna yang berbeda-beda. Hal menandakan perbedaan kecepatan yang disebabkan oleh kemacetan. Hijau berarti lancar, oranye menandakan kemacetan ringan, dan merah berarti kemacetan yang lebih padat.

Selain dari informasi kemacetan, Google Maps juga akan memberikan informasi ?real time mengenai kecelakaan, perbaikan jalan, dan penutupan jalan. Jika ada insiden, Google Maps akan menggunakan informasi tersebut untuk memberikan rute alternatif, termasuk penjelasan mengapa rute tersebut disarankan.

Peluncuran informasi kemacetan hari ini di 19 kota adalah bagian dari inisiatif Google untuk membuat Google Maps lebih berguna bagi pengguna di Indonesia. Tahun lalu, Google memperkenalkan fitur gambar Street View untuk Jakarta, Bogor, Denpasar, Surabaya, dan Taman Nasional Komodo.

"Tujuan kami adalah untuk terus membuat Google Maps menjadi perangkat yang komprehensif dan mudah digunakan bagi pengguna di Indonesia," ujar Suren Ruhela.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement