REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Meski popularitasnya terus menurun di pasar ponsel dunia, BlackBerry tetap bangga ponsel buatannya masih jadi pilihan utama para pemimpin negara seperti Presiden Amerika Serikat Barrack Obama dan Kanselir Jerman Angela Merkel.

Managing Director BlackBerry Indonesia, Sofran Irchamni, mengungkap apa alasan Obama dan Merkel memilih BlackBerry tak lain karena faktor keamanannya. "Cuma BlackBerry yang mendapat approval dari Department of Defense di Amerika Serikat dan Jerman," ujarnya.

Selain karena alasan keamanan, apa yang membuat dua pemimpin negara itu menggunakan BlackBerry. Apakah handsetnya berbeda dengan ponsel BlackBerry yang dijual di pasaran?

"Tidak, handset yang mereka gunakan tetap sama saja kok dengan kita yang dijual secara bebas. Memang sih ada sedikit perbedaan, fitur keamanannya lebih canggih," ungkapnya.

Sofran menjelaskan, ada fitur tambahan yang dibenamkan di perangkat BlackBerry pemimpin negara itu. Salah satunya di slot yang biasa digunakan untuk memori eksternal.

"Selain di SIM card, di slot SD card ini, dibenamkan fitur enkripsi khusus. Itu yang membedakan," katanya sambil memberi contoh dengan membuka tutup casing belakang yang ada di BlackBerry Passport miliknya.

BlackBerry sendiri mengakui bahwa fitur keamanan menjadi andalan utama perusahaannya. Hal itu berkat pengalamannya di segmen enterprise yang membutuhkan keamanan khusus.

Saking seriusnya memperhatikan faktor keamanan, handset BlackBerry biasanya jadi lemot saat booting atau menghidupkan perangkat."Booting jadi lama karena setiap layer kami cek keamanannya. Itu yang membedakan kami dengan ponsel merek lain," pungkasnya.

Ikuti Whatsapp Channel Republika