REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pada 2014, tercatat hampir sekitar 20 juta program jahat atau malware dan aplikasi berisiko tinggi menyerang perangkat mobile. Sebagian besar malware itu masih menargetkan perangkat bersistem operasi Android.
"Android menjadi sistem yang paling banyak terserang karena platformnya yang terbuka dan penggunanya banyak jadi kurang bisa dikontrol," kata Wakil Direktur Virtus Toto A Atmojo, Kamis (30/4).
Untuk itu, Toto menyarankan para pengguna ponsel untuk waspada dengan tidak mudah terpancing menginstal aplikasi.
"Faktor manusia sebenarnya adalah kelemahan paling besar dalam menghadapi malware, jadi usahakan jangan asal klik. Pertahanan paling murah dan mudah ya itu. Selain itu juga pasang produk antivirus di ponsel," kata dia.
Dia menyarankan, produk antivirus yang dipasang adalah yang memiliki kemampuan mendeteksi virus baru dan tidak memberatkan perangkat.
"Pilih antivirus yang memang dikeluarkan oleh vendor yang biasa bergerak di bidang security, antivirus yang bayar belum tentu bagus, bisa saja yang gratis itu malah lebih baik. Antivirus itu selalu dinamis, kadang bagus kadang tidak," kata Rudi.