REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menarik memang ketika Android memberikan kemudahan bagi para pengembang aplikasi untuk memasukan dan menjual aplikasi ciptaannya ke toko Aplikasi Google Play Store. Namun ketika kemudahaan ini justru dimanfaatkan oleh para hacker menyebarkan malware berbahaya tentu harus diwaspadai.
Hal ini juga yang dilakukan Google dengan mengambil langkah membasmi aplikasi-aplikasi yang dianggap membahayakan. Baru-baru ini dalam Android Security State of the Union 2014, kepala engineering Android Security, Andrian Ludwig, mengungkapkan Google berhasil mengurangi jumlah aplikasi berbahaya hingga 50 persen ditahun 2014.
Seperti yang dilansir Ubergizmo, Jumat (3/4), Google juga mengatakan ada sekitar 1 miliar perangkat yang dilindungi oleh Google Play dan 200 juta scan keamanan dibuat setiap harinya. Namun Google mengakui ada juga kurang dari satu persen perangkat Android yang memiliki aplikasi berpotensi bahaya terinstal di ponsel mereka. Dan hanya 0,15 persen diantaranya yang datang dari Google Play. Ini menunjukkan kebanyakan malware datang dari toko aplikasi pihak ketiga.