REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Sharp Electronics mengembangkan inverter berteknologi Jepang dalam produk kulkasnya. Manager Product Planning Division Lemari Es Sharp, Andrew P. Gultom yakin teknologi ini mampu menghasilkan terobosan yang belum pernah dijumpai sebelumnya.
Keyakinan tersebut tak lepas dari kecangihan teknonologi yang memberikan berbagai keuntungan yang bisa menjadi daya tarik bagi konsumen. "Pangsa pasar kulkas inverter juga dari tahun ke tahun pesat banget perkembangannya," ujarnya, kepada Republika, Senin kepada ROL (16/02).
Meski pada tahun 2014 penjualan kulkas Sharp di Indonesia mengalami penurunan 10-15 persen, penjualan kulkas inverter terus mengalami pertumbuhan. Dari total 3,8 juta unit yang terjual di pasaran, 11 persennya adalah kulkas inverter.
Andrew mengungkapkan teknologi J-tech inverter juga membuat perangkat kulkas lebih ramah lingkungan. Sebab, menurutnya ada empat konsep yang diadopsi oleh J-Tech Inverter. Keempat konsep tersebut adalah Hemat energi, pendinginan yang lebih cepat, durability (bisa mengantisipasi naik-turunnya tegangan) dan comfort (kenyamana). Kesemuanya itu dirancang dengan konsep energy saving yang menggunakan sistem 36 langkah pendinginan.
"Pada kulkas inverter sebelumnya hanya memiliki konsep energy saving 5 langkah pendinginan. Jadi, nyedot listriknya juga gede," katanya.
Keunggulan pada konsep hemat energi, terlihat pada cara kerja kulkas yang secara otomatis mampu menyesuaikan dengan kebutuhan penggunanya. Jadi, ketika tidak ada perubahan temperatur di dalam lemari es, kompresor akan lebih sedikit mengkonsumsi energi.
Untuk menyempurnakan konsep durability, seluruh model kulkas J-Tech Inverter mampu beroperasi pada tegangan listrik yang rendah. Yakni mulai dari 95 volt sampai dengan 220 volt.