REPUBLIKA.CO.ID, CALIFORNIA -- Pendiri sekaligus CEO Facebook, Mark Zuckerberg, baru-baru ini menyatakan secara serius, kemungkinan bagi Facebook memunculkan tombol 'Dislike' sebagai pasangan tombol 'Like' yang sudah ada sebelumnya. Hal itu disampaikan Mark Zuckerberg dalam sebuah sesi dialog di Menslo Park, California, Amerika Serikat, Kamis (11/12).
"Facebook menerima banyak masukan dari para pengguna untuk membuat tombol 'Dislike'. Bagaimanapun, kami pikirkan pula efeknya," kata Mark Zuckerberg seperti dikutip Mashable, Ahad(11/12).
Mark Zuckerberg melanjutkan, selama ini Facebook menganggap tombol 'Like' sangat penting. Sebab, tombol berbentuk jari jempol teracung ke atas itu menampilkan ekspresi positif secara cepat terhadap suatu posting atau informasi di akun Facebook seseorang.
Tapi, tambah Mark Zuckerberg, tidak sedikit pula pengguna Facebook yang menganggap, tombol 'Like' kurang pas untuk mengekspresikan nuansa lain, seperti bela sungkawa misalnya.
"Saya kira memberi cara yang lebih beragam bagi orang-orang mengungkapkan emosinya itu bagus. Namun, kita mesti cermat, agar tombol yang ada di Facebook bukan untuk menegaskan perasaan yang buruk terhadap orang lain," kata Mark Zuckerberg.
Sejak diluncurkan pada 2009, Facebook mendapat banyak apresiasi atas hadirnya tombol jempol 'Like'. Namun, tidak lama setelahnya, ada banyak pengguna yang menyarankan, Facebook agar membuat tombol 'Dislike'. Selain tentang tombol jempol, sesi diskusi di California tersebut juga membincangkan ekses negatif Facebook. Media sosial itu ditengarai membuat banyak orang jadi pemalas dan tidak produktif.