REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Elon Musk menciptakan Neuralink, memungkinkan manusia mengendalikan teknologi di sekitarnya dengan memberikan perintah melalui chip yang dipasang di otak. Namun masa depan teknologi saraf tidak hanya terbatas pada Musk dan perusahaannya, bos Meta, Mark Zuckerberg, juga berinvestasi dalam teknologi saraf.
Selama podcast Morning Brew Daily pekan lalu, Zuckerberg mengungkapkan bahwa perusahaannya sedang mengembangkan gelang antarmuka saraf yang mampu menafsirkan sinyal otak yang terkait dengan gerakan tangan dan menerjemahkannya ke dalam perintah gerakan yang tepat.
Sederhananya, Meta menciptakan gelang pintar yang dapat memahami sinyal otak yang terkait dengan gerakan tangan, dan mengubahnya menjadi gerakan tertentu. Dia menggambarkan perangkat saraf futuristik ini hampir bisa dinimati konsumen dalam beberapa tahun mendatang.
Menjelaskan lebih lanjut mengenai proyek besar berikutnya, Zuckerberg mengungkapkan bahwa gelang wearable electromyography (EMG) ini merupakan contoh kekuatan AI masa depan, yang dapat mengatasi keterbatasan pengenalan gerakan berbasis kamera.
“Dengan gelang ini, pada dasarnya Anda akan dapat mengetik dan mengontrol sesuatu dengan memikirkan bagaimana Anda ingin menggerakkan tangan Anda. Tapi itu bukan gerakan besar, jadi saya cukup duduk di sini, tapi sebenarnya sedang mengetik sesuatu ke AI,” papar Zuckerberg.
Menurut dia, ide di balik gelang antarmuka saraf ini berasal dari gerakan orang yang tidak konsisten dan rentan terhadap kesalahan untuk pelacakan berbasis kamera, namun sinyal otak mereka konsisten dan dapat dipelajari oleh antarmuka saraf dari waktu ke waktu untuk setiap orang.
Zuckerberg menambahkan bahwa gelang ini akan memungkinkan antarmuka yang sepenuhnya pribadi dan rahasia, karena gerakan jari terkecil sekalipun dapat menghasilkan sinyal otak yang cukup kuat bagi EMG untuk mendeteksi dan menafsirkannya sebagai isyarat tertentu.
Menariknya, upaya Zuckerberg dalam teknologi saraf tidak hanya terbatas pada wearable band atau gelang wearable. Dalam video baru-baru ini di mana dia mengulas Vision Pro Apple, dia lebih menyukai Meta Quest 3 dibandingkan Vision Pro, namun dia juga mengungkapkan kekagumannya terhadap Vision Pro, khususnya sistem pelacakan matanya.
Dia menyebutkan bahwa meskipun pengontrol fisik dalam produk Quest saat ini merupakan masalah preferensi, headset Quest masa depan akan menyertakan pelacakan mata. Namun, dia menekankan bahwa pelacakan mata dan tangan saja tidak akan cukup tanpa elemen tambahan seperti keyboard fisik, pengontrol, atau antarmuka saraf.
Oleh karena itu, jika Meta berencana meluncurkan gelang saraf yang dapat dikenakan dalam beberapa tahun ke depan, hal itu akan sejalan dengan perangkat Quest Meta yang akan datang. Jadi kita mungkin bisa menyaksikan integrasi teknologi saraf dalam produk ini, yang akan menggunakan sinyal otak dari gelang yang dapat dikenakan untuk meningkatkan akurasi pelacakan tangan saat bermain game atau mengetik di keyboard virtual.