REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Sharp menyambut baik himbauan pemerintah Indonesia untuk mengganti bahan pendingin AC nya dari Chlorodifluoromethane atau hydrochlorofluorocarbon (HCFC-22) atau R-22 menjadi Difluoromethane (HFC-32) atau R-32 yang merupakan senyawa organic yang ramah lingkungan hingga lebih aman bagi Ozon (O3).
"Kami menyambut baik himbauan pemerintah mengenai hal ini, sesuai dengan tekad Sharp yang ingin selalu berkontribusi terhadap pelestarian lingkungan, kami akan terus memproduksi dan melengkapi produk-produknya dengan teknologi yang berkualitas dan berbahan ramah lingkungan", ungkap Takaya Wakasumi, Sales, Customer Satisfaction and Branding Director.
Kelebihan dari R-32 selain tidak memiliki potensi untuk merusak ozon (O3), R-32 pun memiliki angka yang lebih kecil untuk penyebab pemanasan global, hanya 1/3 dibandingkan R-22. R-32 memiliki karakteristik tekanan yang lebih besar dibanding R-22 (hampir 1.7 kali lebih besar).
"Oleh karena itu kami sangat menyarankan kepada konsumen kami untuk menggunakan pipa berkualitas baik dengan ketebalan minimal 0.66 mm agar terhindar dari rIsiko kebocoran,'' kata Herdiana Anita Pisceria, Product Planning Division General Manager.
Nana menyatakan pihaknya akan memasarkan AC dengan pendingin R-32 di awal Desember 2014, dan akan mulai melengkapi full line-up nya sampai 33 unit di awal tahun 2015 nanti.
Mulai 1 Januari 2015 HCFC jenis HCFC-22 (R-22) dan HCFC-141b akan dilarang penggunaannya di negara-negara berkembang dan diganti dengan HFC-32 (R-32). Sedangkan di Negara-negara maju, pelarangan penggunaan R-22 sudah mulai dilakukan sejak tahun 1996 dan diperkirakan pada tahun 2030 sudah tidak ada lagi produk - produk pendingin udara yang masih menggunakan R-22 di rumah - rumah.