Kamis 06 Nov 2014 08:07 WIB

SHARP Mulai Persiapkan Kulkas Ramah Ozon

SHARP Mulai perkenalkan kulkas ramah lingkungan
Foto: sharp
SHARP Mulai perkenalkan kulkas ramah lingkungan

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Menipisnya lapisan Ozon (O3) disebabkan oleh Bahan Perusak Ozon (BPO) yang memecah molekul ozon di atmosfer. Banyak perusahaan di dunia masih menggunakan BPO sebagai salah satu bahan yang digunakan dalam produk-produk mereka.

BPO seperti seperti chlorofluorocarbons (CFC) dan hydrochlorofluorocarbon (HCFC) kerap digunakan sebagai pendingin pada produk lemari es  dan AC. Ada pula Halon yang digunakan untuk pemadam kebakaran,  Carbon Tetrachloride yang digunakan sebagai pelarut, bahan pembersih dan beberapa yang zat lainnya.

“Kami akan terus memproduksi dan melengkapi produk berteknologi tinggi dan berbahan ramah lingkungan,” ungkap Sales, Customer Satisfaction and Branding Director PT Sharp Electronic Indonesia (SEID) Takaya Wakasumi, Rabu (5/11).

Sharp pun mengganti bahan pendingin AC-nya dari Chlorodifluoromethane atau  hydrochlorofluorocarbon (HCFC-22) atau R-22 menjadi Difluoromethane (HFC-32) atau R-32 yang merupakan senyawa organik yang ramah lingkungan.

Kelebihan dari R-32 selain tidak memiliki potensi untuk merusak ozon, ujar Wakasumi, R-32 pun memiliki angka yang lebih kecil untuk penyebab pemanasan global. Atau hanya sepertiganya dibandingkan R-22.

 R-32 memiliki karakteristik tekanan yang lebih besar dibanding R-22 atau hampir 1,7 kali lebih besar.

 “Oleh karena itu kami sangat menyarankan kepada konsumen kami untuk menggunakan pipa berkualitas baik dengan ketebalan minimal 0,66 mm agar terhindar dari risiko kebocoran,” cetus Product Planning Division General Manager SEID Herdiana Anita Pisceria.

SEID pun mulai memasarkan AC dengan pendingin R-32 di awal Desember 2014 nanti. Serta mulai melengkapi full line-up nya sampai 33 unit di awal tahun 2015 mendatang.

Lantaran mulai 1 Januari 2015 HCFC jenis HCFC-22 (R-22) dan HCFC-141b akan dilarang penggunaannya di negara-negara berkembang dan diganti dengan HFC-32 (R-32).

Sedangkan di negara maju, pelarangan penggunaan R-22 sudah mulai dilakukan sejak tahun 1996 dan diperkirakan pada tahun 2030 sudah tidak ada lagi produk-produk pendingin udara yang masih menggunakan R-22 di rumah-rumah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement