REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Bisnis jual-beli aplikasi tampak menjadi tren di awal 2014. Setelah penjualan Whatsapp, BlackBerry Ltd berniat melego aplikasi andalannya, BlackBerry Messenger (BBM).
Kepala Eksekutif Perusahaan (CEO) John Chen menyatakan perseroan sedang mempertimbangkan penjualan BBM untuk membangun persaingan yang lebih tangguh di pasar aplikasi. "Potensinya sangat besar. Tidak ada aplikasi yang memiliki infrastruktur messaging yang aman, kecuali kami," ujar Chen, seperti dilansir Bloomberg, Rabu (26/2).
BlackBerry siap menjual BBM atau melakukan spin off atas aplikasi ini jika ada yang menawar dengan harga yang tepat. Menurutnya, 19 miliar dolar AS adalah harga yang pantas untuk BBM.
Ia meyakini lebih banyak pengguna menggunakan aplikasi BBM dibandingkan yang lain untuk tujuan profesional. Ada banyak nilai lebih dalam BBM yang jika dikembangkan dapat memperluas pasar BBM.
BlackBerry juga mengumumkan akan meluncurkan smartphone terbaru, termasuk Q20 yang akan kembali menggunakan keyboard QWERTY. Rencananya, ponsel ini diluncurkan pada semester II 2014. Selain itu, BlackBerry juga akan meluncurkan smartphone Z3 pada April 2014. Produk ini merupakan hasil kemitraan BlackBerry dengan Foxconn yang akan diluncurkan di Jakarta.