Kamis 13 Feb 2014 22:37 WIB

Microsoft Bing Sensor 'Konten Sensitif' Berbahasa Cina

Rep: Ahmad Islamy Jamil/ Red: Djibril Muhammad
Microsoft Bing
Foto: techwyse.com
Microsoft Bing

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING — Mesin pencari Microsoft Bing tampaknya memberlakukan sensor ketat terhadap hasil pencarian konten berbahasa Cina, baik di seluruh dunia maupun di dalam negeri Cina sendiri. Hal tersebut diungkap kelompok pemantau siber Greatfire, Rabu (13/2).

Menurut laporan organisasi itu, mesin pencari Bing menyensor topik-topik berbahasa Cina yang dianggap sensitif secara politis Beijing.

Beberapa di antaranya adalah konten yang berhubungan dengan pemimpin spiritual Tibet, Dalai Lama; pemenang Hadiah Nobel Perdamaian Liu Xiaobo (yang dipenjara pada 2010), serta; peristiwa Pembantaian di Lapangan Tiananmen 1989.

"Sementara, ketika kata kunci atau istilah yang sama digunakan pada Bing berbahasa Inggris, jumlah hasil pencairan yang muncul jauh berbeda dastris," tulis Greatfire dalam sebuah pernyataan rilis temuan mereka, seperti dilansir dari AFP.

Menurut kelompok tersebut, temuan ini menunjukkan Microsoft di AS sengaja membersihkan hasil pencarian yang berhubungan dengan berita-berita negatif dan informasi tentang Cina. "Perusahaan teknologi itu melakukan kebijakan semacam ini di setiap pasar tempat mereka beroperasi di dunia," kata Greatfire.

Seorang juru bicara Microsoft yang dikonfirmasi oleh AFP, enggan memberikan komentarnya.Bing adalah mesin pencari paling populer kedua di AS. Microsoft mengklaim, situs mereka ini menguasai 18,2 persen pangsa pasar di negeri Paman Sam pada Desember 2013, di bawah Google yang mencapai 67,3 persen.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement