Kamis 13 Feb 2014 07:24 WIB

Aplikasi Ini Bisa Bantu Dokter Pantau Kesehatan Ibu Hamil

Rep: Dwi Murdaningsih/ Red: Citra Listya Rini
Ibu hamil (ilustrasi)
Foto: PA
Ibu hamil (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA  -- Kematian ibu dan anak masih menjadi pekerjaan rumah bagi pemerintah. Berdasarkan data Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) angka kematian ibu (AKI) masih berada di level 359 jiwa per 100 ribu kelahiran, pada tahun 2012.

AKI ini jauh lebih tinggi dibandingkan negara lain seperti Vietnam yang hanya 50 jiwa per 100 ribu kelahiran, Malaysia yang hanya 25 jiwa per 100 ribu kelahiran dan Singapura yang hanya 3 jiwa per 100 ribu kelahiran. Berbagai cara dilakukan sebagai upaya untuk mengurangi angka kematian ibu dan anak ini.

Philips Healthcare melalui 'Inovasi Philips untuk Indonesia yang lebih sehat' sejak dua bulan lalu meluncurkan program dan aplikasi di ponsel untuk membantu dokter memantau kesehatan ibu hamil. 

Manajer Commercial Solutions Development, Solution & Enabling Center of Excellent Philips Healthcare Indonesia M. Ata Ur Rahim Furchan mengatakan Philips memanfaatkan tingginya penetrasi ponsel di kalangan masyarakat untuk membantu mengurangi tingkat AKI.

Dalam proyek yang dinamakan Mobile Obstetrical Monitoring Solution (MOMS), para bidan yang bekerja di enam puskesmas di sekitar kota Padang dipinjamkan alat-alat kesehatan untuk membantu memeriksa kondisi ibu hamil.

Parameter kesehatan ibu hamil seperti tekanan darah, berat badan ini tidak dicatat di buku, melainkan di catat dalam aplikasi ponsel. Data ini akan dikirim sebagai SMS dan diterima oleh server di rumah sakit Bunda, Padang.

"Kita pinjamkan tas yang isinya alat-alat medis untuk standar kehamilan, data dicatat di handphone, semua tercatat di server," ujar Ata, saat ditemui, baru-baru ini.

Melalui server, kondisi kesehatan ibu ini bisa dipantau oleh dokter di rumah sakit Bunda di Jakarta dan Padang. Dokter di dua rumah sakit tersebut yang nantinya akan membantu pemantauan dan pemeriksaan ibu hamil dari jarak jauh untuk menghindari komplikasi fatal yang berpotensi menyebabkan kematian. Jika ada pasien yang terindikasi berisiko tinggi disarankan untuk mendapatkan perhatian khusus.

Proyek ini dimulai sejak Desember 2013 dan akan dievaluasi pada November 2014. Saat ini, proyek percontohan MOMS ini melibatkan sekitar 400 ibu hamil. Jika MOMS bisa terbukti secara ilmiah membantu mengurangi AKI, proyek ini kemungkinan akan diteruskan di daerah lainnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement